WHO Bentuk Panel Khusus, Selidiki Efek Samping Penggunaan Vaksin AstraZeneca

Selasa 16-03-2021,09:00 WIB
Reporter : Leni Indarti Hasyim
Editor : Leni Indarti Hasyim

JAKARTA - Organisasi Kesehatan Dunia, World Health Organization (WHO) mendukung penggunaan vaksin AstraZeneca meski sejumlah negara menunda vaksinasi yang melibatkan vaksin asal Inggris ini.

Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan tidak ada kematian yang berkaitan dengan vaksin Covid-19 tersebut. Dia menyebut ratusan juta vaksin itu sudah disebar ke berbagai negara.

\"Lebih dari 335 juta dosis vaksin ini telah didistribusikan secara global,\" kata Te4dros Adhanom saat jumpa pers seperti dikutip dari Al Jazeera.

Sementara itu, Kepala Ilmuwan WHO Soumya Swaminathan menjelaskan tak ada kaitan sebab akibat secara langsung, antara vaksin dan kasus penggumpalan darah. Dia tetap memberikan rekomendasi terhadap penggunaan vaksin AstraZeneca itu.

\"Saat ini, kami yakin jika kami harus tetap berlanjut,\" tuturnya.

WHO juga membentuk panel khusus yang sedang menyelidiki laporan dari Denmark dan sejumlah negara lain di Eropa terkait vaksin tersebut. Lembaga itu berjanji akan memberikan informasi dini kepada publik jika ada perubahan atas rekomendasi vaksin Covid-19 saat ini.

Selain WHO, dukungan juga keluar dari Agensi Medis Eropa (EMA). EMA menyatakan manfaat vaksin jauh melebihi potensi risiko yang ada.

2

Seperti diberitakan, sejumlah negara di Eropa menghentikan vaksinasi setelah ditemukan kasus darah yang menggumpal, di sejumlah penerima vaksin AstraZeneca. Sedikitnya lima negara di Eropa, termasuk Denmark, Norwegia, dan Islandia, telah menunda vaksinasi astraZeneca setelah seorang perempuan Denmark meninggal akibat pembekuan darah, pascamenerima vaksin. Italia menghentikan vaksinasi dengan vaksin setelah dua orang meninggal. Sedangkan Thailand menghentikan vaksin AstraZeneca, dan melanjutkan vaksinasi menggunakan Coronavac. Republik Kongo juga memilih menghentikan vaksinasi AtsraZeneca, pada Jumat. Kongo menerima 1,7 juta vaksin AstraZeneca dari aliansi vaksin global, COVAX, pada 2 Maret lalu, tetapi belum memulai vaksinasi. (jpnn)

Tags :
Kategori :

Terkait