Soal Miras Bupati Sutrisno Minta Jangan Hanya Salahkan Ulama

Kamis 15-08-2013,11:57 WIB
Reporter : Dian Arief Setiawan
Editor : Dian Arief Setiawan

MAJALENGKA - Bupati H Sutrisno SE MSi geram dengan pernyataan sejumlah tokoh, terkait tewasnya puluhan warga Majalengka akibat minuman keras (miras) yang dikaitkan dengan visi Remaja. “Peran dakwah bukan semata-mata hanya kewajiban ulama tetapi seluruh elemen termasuk masyarakat untuk membina umat muslim,” tegasnya usai menghadiri halalbihalal di Desa Panjalin Kidul, Kecamatan Sumberjaya, Rabu (14/8). Sutrisno menegaskan kegagalan membina umat juga bukan semata-mata lemahnya tanggungjawab ulama. Melainkan tiga elemen dasar untuk membina umat yaitu orang tua, guru/ulama dan masyarakat itu sendiri. Adapun korban meninggal akibat miras dengan menyalahkan ulama itu merupakan sesuatu yang salah. Disamping itu, menurut dia jika peran masyarakat tidak mensuport semaksimal mungkin untuk meminimalisir peredaran miras maupun narkoba, hal itu diyakini tidak akan tercapai. Pasalnya, peran ulama maupun guru dalam bidang pendidikan tidak akan berhasil jika masyarakat itu sendiri tetap menjajakan dan mengedarkan minuman keras. “Kita juga harus mendalami bagaimana puluhan korban tewas itu memiliki psikologi atau latar belakang kecanduan, depresi, broken home, maupun terpengaruh dengan orang lain. Cara dilakukan razia juga bukan menjadi solusi yang menyelesaikan masalah ini,” ungkapnya diiyakan tokoh ulama  Kecamatan Sumberjaya H Hasubi Herman. Pihaknya terus mengupayakan meminimalisir agar hal tersebut tidak terulang lagi di tahun yang akan datang. Itu dengan cara memerintahkan kepada seluruh camat untuk membina akhlak dengan memberikan pembinaan kepada masyarakat secara langsung dengan diberdayakan ilmu keagamaan. Selain itu peran penegak hukum sangat penting ketika bisa mengamankan dan memberantas peredaran miras. Untuk bidang pendidikan bisa dilakukan terhadap siswa untuk mengikuti ekstrakurikuler yang positif. (ono)

Tags :
Kategori :

Terkait