TASIK - Dinas Pendidikan dan sejumlah sekolah di Kota Tasikmalaya telah merencanakan menggelar Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) tatap muka pada awal Maret 2021. Tetapi hal itu urung dilaksanakan karena terkendala izin dari Satgas Penanganan Covid-19.
Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Kota Tasikmalaya, H Budiaman Sanusi mengatakan pihaknya dan perwakilan dari sejumlah sekolah sebenarnya telah merencanakan melaksanakan KBM tatap muka pada awal bulan ini.
Tujuannya, kata Budiaman, agar para siswa sempat merasakan KBM tatap muka beberapa bulan sebelum tahun ajaran 2020/2021 berakhir.
“Pertimbangannya banyak siswa, terutama yang masih awal SD, belun paham materi,\" katanya saat dihubungi melalui ponselnya kepada wartawan, Selasa sore (16/03/21).
Apalagi, kata dia, para siswa khususnya di tingkat sekolah dasar (SD) banyak yang belum bisa membaca maupun menulis.
“Siswa SD khususnya yang baru mau masuk kelas 1, banyak yang belum bisa baca tulis dan calistung, mungkin ada 30-40 persen siswa di Kota Tasikmalaya,” kata Budiaman menegaskan.
Menurut dia, pihaknya telah mengusulkan rencana KBM tatap muka tersebut kepada pimpinan daerah. Namun, dengan alasan kasus Covid-19 masih cukup tinggi, izin tak kunjung dikeluarkan
”Alhasil, beber Budiaman, hingga saat ini sekolah-sekolah tingkat SD dan SMP di Kota Tasikmalaya belum bisa menggelar KBM tatap muka,” ujarnya.
Selain itu, tambah dia, terdapat surat dari Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat (Jabar) agar sekolah tidak dulu menggelar KBM tatap muka. ”Jadi sampai saat ini belum ada yang diizinkan itu (sekolah tatap muka, red),\" tambahnya.
Pemberian izin untuk sekolah dapat menggelar KBM tatap muka juga, sambung Budiaman, harus didukung dengan pelaksaan vaksinasi kepada guru.
”Sementara, pada tahap pertama vaksinasi untuk pelayan publik, jatah vaksin bagi guru sangat terbatas,” katanya.
Ia menyebutkan pada tahap pertama vaksinasi bagi pelayan publik, hanya sekira 20 persen dari total guru di Kota Tasikmalaya yang mendapat jatah vaksinasi. Karena, vaksin yang terdistribusi masih terbatas.
Budiaman berharap KBM tatap muka dapat dilakukan pada tahun ajaran baru. Menurut dia, KBM tatap muka sebaiknya dilakukan setelah semua guru menjalani vaksinasi.
”Kita juga kan harus mengutamakan keselamatan siswa dan guru, meski dampaknya efektivitas pembelajaran daring belum seperti tatap muka,\" harapnya.
Terpisah, Gubernur Jabar, Ridwan Kamil menyatakan lebih memilih untuk memulai sekolah atau pembelajaran tatap muka setelah program vaksinasi Covid-19 guru rampung.