Pemilu Palestina Berpotensi Ditunda Karena Perpecahan Fatah

Jumat 19-03-2021,10:00 WIB
Reporter : Leni Indarti Hasyim
Editor : Leni Indarti Hasyim

PERMINTAAN Israel agar Palestina menunda proses pelaksanaan Pemilu mendapat penolakan dari Presiden Mahmoud Abbas. Hal tersebut diungkapkan anggota biro politik Hamas, Moussa Abu Marzouk, kepada Radio Alam, seperti diberitakan kantor berita RMOLpolitik, Senin (15/3).

\"Abbas menolak permintaan entitas Zionis (Israel) untuk menunda pemilihan. Kami menentang penundaan pemilihan,\" kata Moussa Abu Marzouk. Tidak ada komentar dari Otoritas Palestina atau Israel soal klaim tersebut.

Namun Abu Marzouk mengatakan, tidak menutup kemungkinan untuk menunda pemungutan suara di tengah perpecahan dalam gerakan Fatah Abbas. Pekan lalu, Fatah memecat Nasser al-Qudwa, keponakan mendiang Presiden Yasser Arafat, karena berencana mencalonkan diri dalam Pemilu mendatang dalam daftar terpisah.

Pemimpin Fatah yang sedang ditahan, Marwan Barghouti, juga mengungkapkan niatnya untuk mencalonkan diri dalam pemilihan presiden pada 31 Juli.

Faksi Palestina akan bertemu di Kairo pada Senin untuk membahas persiapan Pemilu mendatang.

Pada Januari, Abbas mengeluarkan keputusan untuk mengadakan pemilihan legislatif pada 22 Mei, pemilihan presiden pada 31 Juli dan pemilihan Dewan Nasional pada 31 Agustus.

Pemilu legislatif terakhir diadakan pada 2006 yang dimenangkan Hamas. (*)

Tags :
Kategori :

Terkait