MENTERI Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto optimistis 2021 akan menjadi momentum pemulihan ekonomi nasional karena terkendalinya penanganan sisi kesehatan dari pandemi COVID-19.
“Ekonomi Indonesia diproyeksikan kembali pulih di kisaran antara 4 – 5,5 persen pada tahun ini. Tahun lalu, ekonomi Indonesia mengalami kontraksi minus 2,07 persen. Angka itu lebih tinggi dari negara G20 dan kita di peringkat 4 di bawah China, Turki, dan Korea Selatan,” katanya saat membuka diskusi daring bertajuk Reimagining The Future of Indonesia di Jakarta, Senin (22/3).
Airlangga menyampaikan situasi pandemi COVID-19 di Indonesia mulai membaik, terlihat dari angka persentase kasus aktif dan tingkat kesembuhan yang sudah lebih tinggi dari rata-rata global.
Berdasarkan data per 18 Maret 2021, persentase kasus aktif di Indonesia tercatat 9,13 persen sedangkan di tingkat global lebih tinggi sebesar 17,2 persen. Begitu juga dengan tingkat kesembuhan Indonesia yang mencapai 88,16 persen, lebih tinggi dibandingkan angka global sebesar 80,59 persen.
Airlangga menyebut pemulihan ekonomi Indonesia pada 2021 didorong peningkatan konsumsi, investasi, dan ekspor yang sejalan dengan kelanjutan program pemulihan ekonomi nasional serta implementasi UU cipta kerja.
Program tersebut juga dibarengi dengan program vaksinasi dan Pelaksanaan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) skala mikro yang diterapkan di 15 provinsi.
Kemudian untuk menjaga momentum pemulihan kesehatan dan ekonomi, lanjut dia, pemerintah telah menyiapkan beberapa langkah dalam penanganan COVID-19 dan pemulihan ekonomi nasional pada 2021.
Langkah itu di antaranya memulihkan rasa aman bagi masyarakat melalui percepatan vaksinasi, pemberlakuan PPKM mikro untuk menekan laju penyebaran COVID-19 dan percepatan realisasi belanja pemerintah di kuartal pertama 2021.
“Pemerintah akan terus melanjutkan anggaran penanganan COVID-19 dan program pemulihan ekonomi nasional dengan meningkatkan anggaran menjadi Rp699,43 triliun atau sekitar Rp49,6 miliar. Jumlah ini naik 21 persen dibandingkan realisasi anggaran pemulihan ekonomi nasional pada 2020,” ujar Airlangga.
Kemudian, kata Airlangga, pemerintah juga akan fokus terhadap program vaksinasi untuk mempercepat tercapainya herd immunity dengan menyasar 70 persen penduduk atau 182 juta masyarakat Indonesia untuk divaksinasi. Sebanyak 426,8 juta dosis vaksin pun diharapkan selesai pada akhir tahun ini.
Selain itu, Airlangga menyebutkan momentum pemulihan ekonomi saat ini harus bisa dimanfaatkan untuk mendorong reformasi struktural dengan memperbaiki iklim investasi, serta membuat perijinan usaha menjadi sederhana dan cepat sehingga mampu meningkatkan investasi dan menciptakan lapangan kerja.
ANTARA