CIREBON – Sepanjang pandemi covid 19 atau pada tahun 2020 yang juga masa PSBB, jumlah kasus HIV AIDS di Kabupaten Cirebon justru meningkat drastis.
Berdasarkan data yang diterima, ada penambahan 251 kasus baru. Mirisnya, 15 persen dari kasus baru tersebut adalah dari kalangan ibu-ibu hamil yang tertular dari aktivitas seksual bersama pasangannya.
Hal tersebut disampaikan Kepala Dinkes Kabupaten Cirebon Hj Eni Suhaeni SKM MKes didampingi Kabid P2P Nanang Ruhyana SKM.
Menurutnya, meskipun di massa pandemi, kegiatan tracing dan pengetesan populasi kunci terus dilakukan. \"Cenderung terjadi peningkatan temuan kasus, selama 2020 ada 251 kasus,\" ujarnya.
Ditambahkan Nanang, pendataan dan tracing kasus HIV sudah dimulai sejak tahun 2000 hingga saat ini. Total yang terdata di Kabupaten Cirebon ada 2.320 orang yang tercatat terpapar HIV.
\"Untuk tahun 2021 pun sudah kita lakukan pencarian, ada kasus baru juga, jumlahnya cukup banyak. Ads 30 kasus baru HIV yang ditemukan ditahun 2021,\" imbuhnya.
Tracing sendiri menurut Nanang ditahun 2020 dilakukan mulai dari Bulan Juni sampai dengan Desember 2020.
Hal tersebut dilakukan karena pada periode awal ada pengetatan aktivitas karena pemberlakuan PSBB. \"Kalau dilihat angka kanaikannya sekitar 15 persen,\" sambung Nanang.
Selama 2020, sambung Nanan, ada cukup banyak kasus meninggal dunia akibat HIV, totalnya ada 10 kasus yang meninggal dunia selama kurun waktu satu tahun terakhir. \"Target sasaran kita masih populasi kunci,\"ungkapnya.
Diterangkan Nanan, selain ibu hamil, kelompok paling besar penyumbang HIV adalah dari para penderita TB atau tuberculosis. Hampir 85 persen dari penderita HIV merupakan penderita TB.
\"Sepanjang 2020, kita memang melakukan test masif kepada para ibu hamil. Tujuannya adalah agar anak yang dilahirkan tidak terpapar HIV,\" jelasnya. (dri)