Menkes: Pembuatan Vaksin Kian Canggih

Jumat 26-03-2021,23:01 WIB
Reporter : Leni Indarti Hasyim
Editor : Leni Indarti Hasyim

MENTERI Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengemukakan sejumlah perkembangan teknologi dalam pembuatan vaksin COVID-19 di dunia. “Dulu vaksin tersebut teknologinya hanya satu. Yaitu berasal dari virus yang dilemahkan atau dimatikan. Ini seperti yang dipakai Sinovac,” kata Budi di Jakarta, Kamis (25/3).

Seperti diketahui, Sinovac Biotech Ltd di China telah mengembangkan dan mengomersialkan enam vaksin. Yang satu digunakan manusia. Satunya lagi vaksin hewan dalam dua dekade terakhir. Di antaranya vaksin hepatitis A dan B, influenza H5N1 (flu burung), influenza H1N1 (flu babi), vaksin gondok, dan vaksin rabies anjing.

Teknologi pembuatan vaksin mengalami perubahan dengan cara mengambil salah satu komponen protein virus. Hal ini seperti yang dilakukan Lembaga Biologi Molekuler Eijkman.

“Teknologi berkembang lagi. Bisa juga dimasukan ke virus lain. Bisa dari orang atau simpanse. Istilahnya Vector B Vaksin. Itu yang sekarang dipakai AstraZeneca,” imbuhnya.

Vaksin AstraZeneca menggunakan vektor virus simpanse yang tidak bereplikasi berdasarkan versi yang dilemahkan dari virus flu biasa (adenovirus). Setelah vaksinasi, diproduksilah protein permukaan spike yang akan mempersiapkan sistem kekebalan untuk menyerang virus SARS-CoV-2.

“Perkembangan teknologi pembuatan vaksin COVID-19 yang lebih canggih saat ini dikembangkan produsen Pfizer dan BioNTech serta Moderna. Ini dibikin 100 persen pakai komputer,” tandasnya.(rh/fin)

Tags :
Kategori :

Terkait