LIPI Pantau Mutasi Virus dengan WGS

Sabtu 27-03-2021,14:00 WIB
Reporter : Leni Indarti Hasyim
Editor : Leni Indarti Hasyim

LEMBAGA Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) mengatakan perlu meningkatkan pemantauan atau monitor terhadap mutasi virus SARS-CoV-2 penyebab COVID-19 dengan whole genom sequencing (WGS). Ini dilakukan sebagai intervensi kesehatan yang tepat dan cepat dalam penanggulangan pandemi COVID-19.

“WGS tetap harus intensif dilakukan,” kata Kepala Laboratorium Rekayasa Genetika Terapan dan Protein Desain LIPI dokter Wien Kusharyoto di Jakarta, Jumat (26/3).

Dia menjelaskan pemantauan mutasi virus dapat dilakukan dengan melakukan pengurutan genom menyeluruh (WGS). Diharapkan WGS dapat dilakukan di seluruh Indonesia. Sehingga bisa mendapatkan gambaran dan sebaransebaran virus yang melanda di tiap provinsi. Termasuk menemukan kemungkinan varian baru akibat mutasi.

Disebutkan apabila semakin banyak orang yang terinfeksi oleh virus SARS-CoV-2. Termasuk oleh varian-varian yang kemudian muncul, maka semakin tinggi kemungkinan virus bereplikasi di dalam sel tubuh manusia yang berpotensi meningkatkan kemungkinan munculnya varian-varian baru.

Menurutnya, munculnya varian-varian dengan mutasi pada Receptor Binding Motifs (RBM) utamanya perlu selalu dimonitor. Karena berpotensi mengakibatkan berkurangnya efektivitas vaksin dan munculnya escape mutants yang bisa lolos dari netralisasi oleh antibody. Seperti varian dengan mutasi E484K.

Sejauh ini, mutasi N439K maupun N501Y pada varian B117 dari Inggris hanya berdampak ringan terhadap efektivitas vaksin. Mutasi E484K terdapat pada varian dari Afrika Selatan dan Brazil.

Dengan munculnya varian-varian baru, maka perlu dilakukan antisipasi. Salah satu caranya adalah dengan melakukan modifikasi pada vaksin yang dikembangkan yang perlu disesuaikan dengan mutasi-mutasi yang muncul.

2

“Modifikasi vaksin bisa dimulai dengan melakukan mutasi pada gen penyandi protein spike. Apabila mengacu pada varian Afrika Selatan, cukup dilakukan mutasi pada level DNA, yang menyebabkan perubahan asam amino N501Y, E484K dan K417N,” tutupnya. (fin)

Tags :
Kategori :

Terkait