Kenali Cirinya Anak Kecanduan Game Online, Jangan Pukul Rata

Minggu 28-03-2021,12:00 WIB
Reporter : Leni Indarti Hasyim
Editor : Leni Indarti Hasyim

SEJAK 2018, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) sudah menetapkan bahwa kecanduan game atau gaming disorder menjadi salah satu penyakit gangguan kejiwaan. Kondisi tersebut tentu saja membutuhkan pengobatan dan terapi khusus.

Namun, jangan langsung pukul rata bahwa orang yang suka main game sudah pasti kecanduan. Menurut definisi yang ditetapkan WHO, seseorang mengalami kecanduan game apabila terdapat beberapa gejala. Antara lain tidak bisa mengendalikan keinginannya untuk bermain game.

Kedua, menjadikan aktivitas bermain game sebagai prioritas utama dalam kegiatan sehari-hari. Bahkan lebih penting dibanding studi atau pekerjaan dan aktivitas merawat diri seperti mandi dan makan. Dan ketiga, terus bermain game meskipun sudah ada dampak negatif yang dialami. Misalnya menjadi tidak optimal dalam belajar atau bekerja.

Selain mengganggu pendidikan atau pekerjaan, terlalu sering bermain game juga bisa mengganggu hubungan seseorang dengan keluarga atau lingkungan sekitarnya. Gejala-gejala di atas telah berlangsung selama 12 bulan atau lebih. Jika terdapat orang di sekitar kita sudah menunjukkan gejala-gejala di atas, lebih baik segera bawa ke psikiater atau psikolog. Sebab, kasus seperti ini hanya bisa ditangani oleh ahlinya.

Jadi, apakah kecanduan game bisa mengakibatkan gangguan saraf? Jawabannya tidak. Sampai saat ini, juga belum ditemukan penelitian yang mengaitkan keduanya. Akan tetapi, kecanduan game memang sangat berbahaya- terutama pada anak-anak- karena bisa mengganggu tumbuh kembang mereka.

Ya, harus diakui game online saat ini sangat digandrungi siapa saja. Anak-anak hingga pria dewasa. Mengingat penggunanya semakin meluas, para ilmuwan sendiri bahkan telah meneliti bagaimana kecanduan game online memengaruhi otak dan perilaku seseorang.

Dikutip laman Genpi.co, telah ada banyak bukti yang menunjukkan game online bisa memengaruhi otak dan juga menyebabkan perubahan pada bagian tertentu di dalam otak. Baru-baru ini, para peneliti mengumpulkan dan merangkum hasil dari 116 penelitian ilmiah.

2

Hal itu untuk menentukan bagaimana kecanduan game online bisa mengubah fungsi dan struktur otak. Serta memengaruhi perilaku seseorang yang memainkannya. Berdasarkan berbagai penelitian tersebut, diketahui video game tidak hanya mengubah cara kerja otak, tetapi juga strukturnya. Misalnya, penggunaan video game diketahui memengaruhi tingkat fokus dan kemampuan berpikir otak.

Selain itu, kebanyakan hasil penelitian menyatakan orang yang main game online justru bisa lebih fokus daripada yang tidak memainkannya. Penelitian juga menemukan video game meningkatkan ukuran dan kemampuan bagian otak yang bertanggung jawab atas visuospasial, yaitu kemampuan seseorang untuk menerjemahkan konsep visual (yang dilihat dari mata).

Contohnya seperti membaca jarak, membedakan bentuk dan warna, hingga menempatkan suatu benda. Para gamer juga mengalami perbesaran ukuran bagian otak hippocampus kanan, yang menjadi tempat memori jangka panjang terbentuk di otak. (jpnn/genpi/MS/RVS/klikdokter)

Tags :
Kategori :

Terkait