Bripka Asep Hermawan Berhasil Selesaikan Program S2 dan S3 Secara Bersamaan

Senin 29-03-2021,10:00 WIB
Reporter : Leni Indarti Hasyim
Editor : Leni Indarti Hasyim

PENDIDIKAN bagian penting dari kehidupan. Siapapun berhak mendapatkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi. Semangat dan motivasi dari orang sekitar, mempunyai pengaruh besar yang tak dapat dipisahkan.

Bripka Asep Hermawan (41) salah satunya. Pria yang menjabat Ps Kanit Provos Polsek Ciwaringin berhasil menyelesaikan program S2 dan S3 fakultas hukum di Universitas Islam Sultan Agung (Unisula) Semarang secara bersamaan.

Disertasi berjudul Rekonstruksi Regulasi Pendampingan Anak yang Berhadapan dengan Hukum dalam Proses Peradilan Pidana Anak Berbasis Keadilan, berhasil mengantarnya sebagai satu-satunya Bintara Polresta Cirebon yang meraih gelar doktor.

Asep dinyatakan lulus ujian disertasi pada Desember 2020 dan Ujian Terbuka Promosi Doktor Ilmu Hukum Unisula Semarang pada Januari 2021. Kemarin (27/3), ia dinobatkan sebagai lulusan terbaik Program Doktor Ilmu Hukum (PDIH) Unisula Semarang dan meraih predikat cumlaude dengan IPK 3,92.

Selain itu, ia juga menyabet gelar Magister Kenotariatan (MKn) di universitas tersebut. Dan meraih IPK 3,73. Asep mengaku, mengenyam pendidikan adalah hobi. Karena itu, ia pun memutuskan untuk terus belajar hingga ke jenjang tertinggi yakni S3.

Yang akhirnya, ia mendaftar sebagai mahasiswa PDIH Unisula Semarang pada 2018. Enam bulan kemudian, kembali mendaftar di S2 Kenotariatan Unisula Semarang.

\"Syukur Alhamdulillah, saya berhasil bisa menyelesaikan studi S2 selama empat semester dan S3 selama lima semester di Unisula Semarang secara bersamaan,\" ujar Asep Hermawan usai wisuda di hotel Patra Jasa secara daring.

2

Sebelumnya, ia telah menyelesaikan program S2 Hukum di Universitas 17 Agustus (Untag) Jakarta pada 2009. Sementara gelar Sarjana Hukumnya diraih setelah menyelesaikan pendidikan S1 di Untag Cirebon pada 2006.

Ayah tiga anak itu juga mengaku mendapat motivasi untuk menyelesaikan pendidikan hingga jenjang S3 dari tugasnya sebagai aparat penegak hukum. Tepatnya, saat masih bertugas sebagai penyidik Satreskrim Polresta Cirebon beberapa tahun lalu.

\"Saya pernah menangani kasus pidana dan harus memeriksa saksi yang notabene lulusan S2. Kala ini, penyidik lainnya yang merupakan seniornya merasa minder untuk meminta keterangan saksi tersebut. Akhirnya pemeriksaannya diserahkan ke saya,\" ungkapnya.

Saat itu, ia telah menyelesaikan S2 Ilmu Hukum di Universitas 17 Agustus (Untag) Jakarta masih berpangkat Briptu. Padahal, kata Asep, setiap orang di mata hukum sama saja sekalipun latar belakang pendidikannya cukup tinggi.

Namun, penyidik seolah tidak percaya diri saat berhadapan dengan saksi yang pendidikannya lebih tinggi meski pengalamannya telah bertahun-tahun. \"Dari situlah saya tergerak untuk mendaftarkan diri di PDIH Unisula Semarang pada 2018,\" terangnya.

Dosen Hukum Universitas Nahdlatul Ulama (UNU) Cirebon itu meyakini, cara komunikasi seseorang dipastikan berbeda jika telah menyelesaikan pendidikan tinggi. Artinya, akan sangat bermanfaat bagi personel Polri yang kerap hadir di tengah masyarakat.

Bahkan, tak jarang anggota Polri harus menjadi problem solver berbagai permasalahan yang dihadapi masyarakat. Karena itu, personel Polri tetap harus berpendidikan tinggi agar lebih maksimal melayani masyarakat.

Itu penting. Khususnya meningkatkan kualitas SDM ditubuh Polri. \"Polisi seperti dituntut harus serba bisa, sehingga harus ditunjang pendidikan yang tinggi,\" kata Suami dari Rafy Annisa (32) itu.

Tags :
Kategori :

Terkait