CIREBON - Ratusan pengajar dan pendidik di Kota Cirebon mulai mengikuti vaksinasi Covid-19 dosis tahap pertama. Vaksinasi dilakukan menjelang kegiatan belajar mengajar (KBM) tatap muka.
Di wilayah Kecamatan Kejaksan, sebanyak 262 tenaga pengajar dan pendidik divaksinasi, Senin (29/3).
Vaksinasi dosis tahap pertama bagi tenaga pengajar dan pendidik di wilayah Kecamatan Kejaksan ini berlangsung di halaman Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 1 Kota Cirebon.
Kepala Pukesmas Kecamatan Kejaksan Kota Cirebon Eti Dewi Mutiara mengungkapkan, vaksinasi terhadap tenaga pendidik dan pengajar ini merupakan salah satu upaya Pemerintah Kota Cirebon dalam pencegahan penyebaran wabah Covid-19.
\"Hari ini (29/3) merupakan vaksinasi tahap pertama untuk seluruh tenaga pengajar dan pendidik SMP se-Kecamatan Kejaksan. Diharapkan vaksinasi ini bisa memberikan kekebalan kepada para pendidik. Sehingga nantinya pada saat harus melakukan pembelajaran tatap muka kekebalan itu bisa melindungi pendidik dan murid-murid dari Covid-19,\" ungkapnya.
Menurut Eti, yang mengikuti vaksinasi tersebut pengajar dari tiga SMP Negeri dan satu sekolah swasta.
\"Sekolah-sekolah itu yakni SMPN 1 Kota Cirebon, SMPN 2 Kota Cirebon, SMPN 5 Kota Cirebon, dan Kinderfield School Kota Cirebon,\" sebutnya.
Sementara itu, Kepala SMPN 1 Kota Cirebon Lilik Agus Darmawan mengatakan, vaksinasi tersebut merupakan salah satu persiapan jika KBM tatap muka diperbolehkan.
\"Semoga dengan KBM tatap muka di sekolah bisa dilaksanakan setelah para guru-guru dan staf sudah divaksinasi,\" katanya.
Lilik menyebutkan, tercatat sebanyak 70 pengajar dan staf yang divaksinasi.
\"Dari ke-70 orang ini tidak semuanya bisa dilakukan divaksin. Karena ada yang sedang hamil dan memiliki riwayat penyakit (komorbid). Alhamdulillah saya orang pertama yang divaksin,\" sebutnya.
Lilik menegaskan, SMPN 1 Kota Cirebon siap melaksanakan KBM tatap muka.
\'Kita siap melaksanakan tatap muka di sekolah dengan persyaratan yang ditentukan oleh pemerintah. Yang penting semua guru dan staf sekolah harus sudah divaksinasi. Hingga kini masih menunggu arahan dan petunjuk dari pemerintah saja,\" tegasnya. (rdh)