BANDUNG - Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil mengatakan, lembaga penyiaran memiliki peran penting dalam sosialisasi dan edukasi. Terutama soal penanganan pandemi Covid-19.
Apalagi, lembaga penyiaran menyebarluaskan informasi dengan interaktif. Informasi yang dikemas dalam bentuk video dan suara, kata Kang Emil-sapaan Ridwan Kamil, akan lebih mudah diterima oleh masyarakat.
Hal itu dikatakan Kang Emil dalam Dialog Penyiaran Jawa Barat dalam rangka Peringatan Hari Penyiaran Nasional ke-88 oleh KPID Jabar via konferensi video di Gedung Pakuan, Kota Bandung, Kamis (1/4).
Kang Emil menuturkan Pemerintah Daerah (Pemda) Provinsi Jabar melalui Dinas Komunikasi dan Informatika Jabar intens menjalin kerja sama dengan lembaga penyiaran untuk menyampaikan informasi kepada masyarakat luas.
“Alhamdulillah lewat Diskominfo, kehumasan bisa bermitra luar biasa terkait vaksinasi, dan kerja sama lainnya ke seluruh media,” tuturnya.
Menurut Kang Emil, Pemda Provinsi Jabar saat ini menerapkan konsep Pentahelix dengan menggandeng lima unsur. Yakni akademisi, bisnis, komunitas, pemerintah, dan media, dalam setiap proses dan kegiatan pembangunan. Keterlibatan lima unsur tersebut dapat membuat proses pembangunan di Jabar berjalan lebih efektif dan efisien.
“Jadi rumus inilah yang menjadi teori baru dalam pembangunan, makanya Pemda Provinsi Jabar membuka diri bagi yang mencintai Jabar untuk terlibat dalam membuat keputusan,” katanya.
Dalam acara tersebut, Kang Emil memotivasi Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPID) Jabar untuk turut berkontribusi dalam pemulihan ekonomi daerah.
“Kami butuh KPID Jabar untuk membangkitkan semangat. Di balik gelapnya terowongan, ada sisi terang di ujung yang dapat tingkatkan optimisme,” ucapnya.
“Kita berharap dengan dukungan penyiaran, perekonomian bisa tumbuh. Saya juga berpesan agar di stasiun TV dan radio bikin acara yang mendorong orang belanja terhadap UMKM,” tambahnya. (hms jbr)