Korban Tewas 84 Orang, Kerahkan 3 Helikopter Kirim Logistik ke Lokasi Bencana

Selasa 06-04-2021,22:00 WIB
Reporter : Leni Indarti Hasyim
Editor : Leni Indarti Hasyim

JAKARTA - Korban jiwa pasca bencana banjir hingga tanah longsor di Nusa Tenggara Timur (NTT), terus bertambah. Update terbaru jumlahnya mencapai 84 orang. Selain itu, ada kendala untuk mengirimkan alat berat guna membantu proses evakuasi. Yakni sulitnya mencari alat transportasi laut.

“Total seluruhnya korban meninggal dunia 84 jiwa. Sedangkan yang saat ini dalam proses pencarian 71 orang,” ujar Wakil Gubernur NTT Josef Nae Soi dalam jumpa pers virtual, Senin (5/4).

Menurutnya, hampir seluruh kabupaten di NTT mengalami dampak bencana banjir dan longsor. Data yang dikumpulkan sebanyak 49 yang meninggal. Kemudian, 23 dalam pencarian. Untuk Lembata 20 orang dilaporkan meninggal dan 40 dalam pencarian. Sedangkan di Alor 13 dalam pencarian. Sementara di Ende sebanyak 2 orang meninggal.

Kendala di lapangan juga disampaikan dalam rapat tersebut. Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Doni Monardo mengatakan pihaknya akan mencari solusi agar alat berat bisa sampai ke lokasi bencana.

“Sebenarnya ada 8 unit eskavator yang sudah siap dikirim ke Lembata dan Adonara. Ada juga 6 unit dump truk. Tetapi, transport lautnya masih terkendala. Kami mengajak siapa pun yang memiliki transportasi laut bisa tawarkan ke BNPB untuk bisa membantu,” jelas Doni.

Lebih lanjut, dikatakan Doni, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengerahkan tiga helikopter ke lokasi bencana banjir bandang dan tanah longsor di Nusa Tenggara Timur (NTT). Helikopter dikerahkan untuk mengirimkan logistik bantuan untuk para korban.

Doni belum ke lokasi bencana karena sulitnya akses ke lokasi. Kendala cuaca menyebabkan tergangungnya perjalanan. Selain itu, gelombang tinggi juga menunda perjalanan dari Larantuka menuju Adonara hari ini.

2

Oleh karena itu, Doni dijadwalkan akan meninjau lokasi banjir bandang dan tanah longsor di Adonara, Flores Timur, NTT, pada Selasa (6/4).

Dikatakan Doni, untuk percepatan penanganan bencana di NTT, dirinya mengintruksi untuk pengerahan helikopter. Helikopter digunakan untuk memberikan bantuan logistik dan keperluan lainnya.

“Kita sudah memerintahkan untuk mengirimkan helikopter untuk membantu upaya percepatan penanganan banjir di NTT,\" katanya.

Total tiga helikopter dikerahkan. Dua difungsikan untuk menjangkau distribusi logistik di beberapa desa yang terisolir pasca terputusnya akses akibat longsor. Satu helikopter lainnya untuk mengakomodir para warga yang membutuhkan pertolongan darurat terutama kelompok rentan.

“Selain itu, helikopter juga mengangkut para tenaga medis yang ditugaskan di posko penanganan darurat,\" katanya.

Seperti diketahui, bencana alam terjadi sejumlah wilayah di NTT. Ini dipicu cuaca ekstrem.

Yang pertama banjir bandang terjadi di Kabupaten Flores Timur pada Minggu (4/4). Selain itu, Kabupaten Lembata juga mengalami bencana serupa. Banjir lahar dingin dari Gunung Ile Lewotolok menerjang sejumlah wilayah tersebut. (rh/fin)

Tags :
Kategori :

Terkait