Tegaskan PCNU Netral di Pilbup

Jumat 23-08-2013,09:32 WIB
Reporter : Dedi Darmawan
Editor : Dedi Darmawan

CIREBON - Secara jam’iyah, Nahdlatul Ulama (NU) dalam pemilihan bupati (Pilbup) Cirebon tetap netral. Hal tersebut ditegaskan Katib Suriyah PCNU Kab Cirebon KH Badawi Mura’i didampingi KetuaTanfidziyah KH Ali Murtadlo melalui siaran persnya kepada Radar, kemarin. Menurutnya, jika ada sebagai besar pengurus PCNU mendukung pasangan cabup H Muhamad Luthfi-RatuRaja Arimbi itu adalah sikap pribadi masing-masing. “Begitu juga ada sebagian pengurus mendukung pasangan JAGO-JADI, Marbahan,  Insyaf-Darusa, Ason-Elang, dan ada pula yang mendukung pasangan Hebat. Pokoknya disemua cabup ada pengurus PCNU. Artinya secara merata pengurus PCNU secara pribadi ada dimana-mana. Ini riil, konkrit dan semua orang tahu,” ungkapnya. Disinggung tentang statemen Rois Suriyah PCNU Kab Cirebon KH Moh Usamah Manshur dalam satu acara di Ciledug yang menginstruksikan agar memilih pasangan cabup nomor urut tiga, menurut KH Badawi hal itu merupakan pendapat pribadi. Karena, saat itu KH Usamah menyampaikannya sebagai mubalig dalam acara tasyakkur walimatussafar haji. “Jadi tidak ada kaitannya dengan PCNU. Beliau itu memiliki berbagai jabatan di masyarakat, diantaranya pengasuh pondok pesantren, Ketua FKUB (Forum Kerukunan Umat Beragama),” paparnya. Namun, lanjut dia karena suhu politik Kab Cirebon sedang memanas maka pemberitaan pun menjadi melebar dan sulit memisahkan selaku pribadi dengan kapasitasnya selaku rois suriyah.  “Apa saja yang disampaikannya maka akan jadi konsumsi politik banyak orang,” tambahnya. Soal PKB, KH Badawi menjelaskan apa yang disampaikan KH Usamah hanya sebatas menyampaikan bahwa PKB adalah partai politik yang didirikan oleh para Pengurus Besar NU (PBNU), artinya PKB benar lahir dari rahim NU, tetapi masing-masing punya rumah sendiri, punya AD/ART sendiri.  Maka siapa pun tidak bisa dibenarkan kalau mengatakan NU adalah PKB dan PKB adalah NU. Terkait foto KH Usamah Manshur dengan Cabup Muhammad Luthfi yang dimuat di  media massa, menurut dia tidak jauh berbeda dengan foto KH  IbnuUbaidillah dengan Cabup Heviana- Rahmat, dan foto KH Adib Rofiudin dengan Cabup Sunjaya-Gotas. Oleh karenaitu, rencana KH Adib Rofiuddin sebagai salah satu wakil rois ‘am PBNU yang  akan memanggil PCNU Kab Cirebon adalah sesuatu yang berlebihan. “Tetapi kalau beliau memanggil PCNU dalam rangka pembinaan keorganisasian, kebesaran NU sesuatu yang sangat diharapkan,” tutur KH Badawi. Pihaknya mengimbau kepada semua pengurus dan elite NU di Kabupaten Cirebon untuk bersikap elegan dalam menghadapi Pilkada dengan tidak mengedepankan arogansi pribadi, tetapi harus saling menghormati atas hasil ijtihad politik masing-masing dalam menentukan dukungan terhadap cabup/cawabup. (fen)  

Tags :
Kategori :

Terkait