Merajut Semangat Kebangsaan, PKS Lanjutkan Road Show, Giliran ke PDIP

Rabu 28-04-2021,16:00 WIB
Reporter : Leni Indarti Hasyim
Editor : Leni Indarti Hasyim

JAKARTA- Silaturahmi kebangsaan yang dilakukan PKS terus berlanjut. Kemarin menyasar partai pemenang pemilu, PDIP. PKS melanjutkan silaturahmi ke PDIP yang dipimpin oleh Sekretaris Jenderal DPP PKS Habib Aboe Bakar Alhabsyi. Sedangkan dari PDIP dipimpin Sekjen Hasto Kristiyanto didampingi Wakil Bendahara Rudianto Tjen, serta Wakil Sekjen yang juga Ketua Fraksi PDIP di DPR Utut Adianto.

Selain perkenalan pengurus baru DPP PKS, kunjungan tersebut juga melakukan diskusi dan tukar pikiran tentang pembangunan bangsa dari sisi yang berbeda. Karena PKS berada di luar pemerintahan, sedangkan PDIP sebagai partai di dalam pemerintahan.

“Kami sebagai oposisi tetap konsisten berada di luar pemerintahan dan menjalankan amanah publik untuk melakukan pengawasan dan kritik konstruktif dengan terus merajut semangat kebangsaan antar parpol serta dengan seluruh elemen masyarakat lainnya,” ujar Habib Aboe, Selasa (27/4).

“PKS akan terus melanjutkan program Silaturahim Kebangsaan dengan semua elemen. Hari ini dengan teman-teman dari PDIP. Alhamdulillah kami diterima dengan sangat baik oleh Pak Sekjen Hasto Kristiyanto. Presiden PKS Ahmad Syaikhu menitipkan salam bagi Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri dan segenap jajaran,” lanjut Habib Aboe.

Ia menekankan, sikap politik yang berbeda antara PDIP-P yang ada di dalam pemerintahan dan PKS yang meneguhkan diri sebagai oposisi tak berarti menghalangi silaturahim antara keduanya. “Sebagai partai politik tentu masing-masing memiliki sikap politik yang jelas. Meski berbeda kami di luar pemerintahan dan PDIP sedang memimpin, silaturahim jalan terus. Berkah Ramadahan,” katanya.

Habib Aboe menyebut, perbedaan adalah fitrah yang dimiliki bangsa Indonesia. Bangsa ini memiliki ribuan suku, bahasa dan adat yang tidak mungkin diseragamkan satu dengan yang lainnya. “Perbedaan itu given, fitrah. PKS dan PDIP dan dengan partai lain tentu memiliki perbedaan. Itu hal yang wajar. Tugas kita adalah berpegang pada konsensus persatuan yang sudah dirumuskan founding father kita. Itu yang jauh lebih penting,” ujarnya.

“Setelah bertemu dengan teman-teman PPP dan Demokrat, kemarin kita agendakan dan jawal ulang bertemu dengan Partai Golkar. Sekarang alhamdulillah bisa silaturahim dengan teman-teman PDIP. Pokoknya kita jalan terus, mumpung bulan Ramadan,” tambah Habib Aboe.

2

Selain itu, Habib Aboe juga memyampaikan mengenai salah satu tantangan berat yang dihadapi bangsa kita dan negara lainnya, yakni mengenai Covid-19. Saat ini, kata Habib Aboe, pihaknya melihat bahwa situasi pandemi covid tetap sangat mengkhawatirkan.

Banyak peningkatan terkonfirmasi mengarah pada positif dan kasus kematian. “Jadi memang bukan main-main. Sebagai parpol, kita mendorong kebijakan untuk mempercepat penanganan pandemi, salah satunya dengan mendorong percepatan vaksinasi,\" kata Habib Aboe.

PKS juga mendorong peran negara meringankan beban ekonomi masyarakat lewat program insentif perpajakan. Dari insentif pajak penghasilan, hingga pengurangan atau penghentian pajak kendaraan roda dua. Baginya, concern kedua partai itu bisa ditindaklanjuti dengan dorongan politik bersama di Parlemen.

“Banyak kepentingan masyarakat yang sama-sama bisa diperjuangkan dan dilaksanakan di Fraksi, melalui banyak RUU yang kita dicari titik temunya. Kerja sama ini cukup baik, dan bisa kita lanjutkan,” kata Habib Aboe.

Sementara Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto mengatakan pihaknya juga memandang bahwa pajak adalah instrumen penting mewujudkan keadilan sosial. “Apa yang disampaikan sekjen PKS soal upaya mengatasi pandemi, mendorong pajak sebagai instrumen keadilan sosial, kami sependapat,” tegas Hasto.

Ada berbagai isu kerakyatan yang bisa dibahas bersama. Seperti keinginan melaksanakan pemilu lebih baik, ekonomi dan anggaran, hingga keprihatinan terhadap kondisi eksploitatif unilateral.

Wakil Ketua MPR dari PDIP Ahmad Basarah mengatakan pihaknya berharap pertemuan dengan PKS tidak hanya bersifat simbolik serta seremonial. Sebab, lanjutnya, PDIP dan PKS, dengan ideologi Nasionalis dan Islam, tentunya bisa bekerjasama dalam praktik berbangsa dan bernegara.

“Tidak hanya di ruangan ini saja. Pada kesempatan ini, kami juga ucapkan duka cita atas meninggalnya Sekretaris Majelis Syura PKS,” kata Basarah yang juga Ketua DPP PDIP. (khf/fin)

Tags :
Kategori :

Terkait