BBWS Cimancis Luncurkan P3-TGAI, Petani Perbaiki Sendiri Saluran Irigasi Diongkosi APBN

Kamis 29-04-2021,23:30 WIB
Reporter : Husain Ali
Editor : Husain Ali

CIREBON - Guna memaksimalkan saluran irigasi dalam mengairi sawah petani, BBWS Cimanuk-Cisanggarung (Cimancis) meluncurkan kegiatan fisik Program Percepatan Peningkatan Tata Guna Air Irigasi (P3-TGAI) Tahun Anggaran (TA) 2021 di Desa Kertawangun, Kecamatan Sedong, Kabupaten Cirebon, Kamis (29/4).

Peluncuran tersebut dilakukan secara serentak di 400 titik (lokasi) wilayah BBWS.

Kepada radarcirebon.com, Kepala BBWS Cimancis, Ismail Widadi mengatakan, P3-TGAI bukan sesuatu yang baru di Kementerian PUPR, namun telah dilakukan tiap tahun.

\"Sasaran P3-TGAI adalah saluran irigasi, khususnya tersier. Yakni saluran irigasi yang langsung berhubungan dengan sawah. Saluran irigasi itu perbaikannya langsung oleh Petani Pemakai Air (P3A). Jadi, petani perbaiki saluran sendiri diongkosi APBN. Dananya dikirim langsung ke rekening P3A tersebut. BBWS hanya menyalurkan dan mengawal teknis,” katanya, Kamis (29/4).

Ismail Widadi menyebutkan, dari 400 titik tersebut 46 diantaranya ada di Kabupaten Cirebon.

\"Tiap titik irigasi yang diperbaiki panjangnya 250 meter. Berarti sekitar ada 100 kilometer saluran irigasi yang diperbaiki pada tahun ini di 400 titik tersebut. Pada tiap titiknya, memberikan manfaat untuk mengairi 20 hektar sawah. Artinya, ada lebih dari 9 ribu hektar sawah yang diuntungkan berkat program tersebut. Itu sudah 18 persen sawah yang ada di Kabupaten Cirebon. Juga di satu titik ada 30 petani yang memanfaatkan itu. Sementara 46 titik di Kabupaten Cirebon berarti ada sekitar 13 ribu petani yang merasakan,\" sebutnya.

Adapun kategori untuk bisa mendapatkan program tersebut, menurut Ismail, kelompok tani harus lebih dulu memenuhi persyaratan administrasi.

2

\"Karena berbasis P3A semua harus legal dan memiliki akte notaris. Kemudian saluran yang diusulkan memiliki standar minimal. Termasuk memperhitunkan panjang saluran, standar manfaat dan standar teknis. Yang menggarap saluran ya para petani yang sedang menunggu bekerja. Menggarap saluran sendiri dan mendapat ongkos dari itu. Penghasilan sehari-hari mereka dapat juga,” ujarnya.

Ismail menambahkan, jumlah anggaran pada tiap titiknya sebesar Rp195 juta. \"Untuk lama pengerjaan rata-rata 1 bulan,\" pungkasnya. (rdh)

Tags :
Kategori :

Terkait