Korban Tewas Capai 122 Jiwa

Rabu 27-10-2010,07:32 WIB
Reporter : Dedi Darmawan
Editor : Dedi Darmawan

JAKARTA - Korban gelombang tsunami yang melanda kepulauan Mentawai, Sumatera Barat, terus bertambah. Hingga tadi malam, komunikasi Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dengan lokasi bencana masih terputus-putus. Laporan sementara menyebutkan, kondisi Kepulauan Mentawai sangat memprihatinkan. Hingga kini, sebanyak 112 orang dikabarkan tewas terseret gelombang dan sekitar 502 warga hilang. “Sebanyak 112 warga tewas berasal dari tiga kecamatan di kepulauan Mentawai. 502 orang masih belum ditemukan,” tulis notulensi rapat koordinasi penanggulangan gempa dan tsunami Mentawai yang dikutip keterangan pers BNPB. Rapat yang masih berlangsung hingga tadi malam itu dipimpin Gubernur Sumbar Irwan Prayitno dan dihadiri Bupati Mentawai, Edison, di Kota Padang. Kondisi masyarakat di Kepulauan Mentawai khususnya di Pagai Utara dan Pagai Selatan sangat memprihatinkan. Mereka sudah kehabisan stok makanan karena stok yang ada di rumah dan di warung lenyap dibawa gelombang tsunami. “Untuk menyambung hidup, mereka harus makan ubi, talas, dan dedaunan. Mereka juga butuh kantung mayat,” tulis keterangan itu. Rencananya, hari ini Wapres Budiono didampingi Menko Kesra Agung Laksono akan bertolak ke lokasi tsunami pascagempa 7,2 Skala Richter tersebut. Kepala Bidang Humas dan Dokumentasi Menko Kesra Tito Setyawan mengatakan, Menko Kesra akan berangkat bersama Boediono menggunakan pesawat khusus. “Itu atas instruksi langsung Presiden SBY,” katanya. Sepert diwartakan, gempa berkekuatan 7,2 SR mengguncang Mentawai dan memicu tsunami. Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mencatat, gempa berpotensi tsunami namun 25 menit setelah itu peringatan tersebut dicabut. Pusat gempa berada di 3,61 LS - 99,93 BT berkedalaman 10 kilometer. Gempa berlokasi di 78 kilometer barat daya Pagai Selatan, Mentawai. BNPB telah menerapkan status tanggap darurat di wilayah tersebut. BNPB juga telah melakukan koordinasi dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan pemerintah setempat. Upaya pengiriman bantuan ke lokasi bencana masih terkendala cuaca buruk di perairan laut Mentawai, namun telah berangkat satu kapal membawa bantuan dan relawan serta tim medis. Sebelumnya, sempat dilaporkan bahwa sembilan warga Australia hilang dan menjadi korban bencana alam itu. Mereka adalah para peselancar yang tengah berada di atas sebuah kapal bernama Southern Cross. Kapal tersebut dinakhodai oleh Chris Scurrah asal Australia dan Akinori Fujita asal Jepang. Delapan warga Australia lainnya yang ikut berada di kapal tersebut adalah Clifford Humphries, Gary Mountford, Christopher Papallo, Alexander McTaggart, Neil Cox, Jeffrey Annesley, Stephen Reynolds dan Colin Steell. Namun, tadi malam sekitar pukul 21.00 berita itu sudah diklarifikasi. Sembilan WN Australia dan satu WN Jepang itu dilaporkan dalam kondisi selamat. “Sudah ada kontak dengan kapal yang ternyata baru diketahui memiliki alat komunikasi yang buruk dan tidak dilengkapi telepon satelit.” ujar Kepala Badan Provinsi Penanggulangan Bencana Daerah (BPPD) Provinsi Sumbar, Harmensyah ketika dihubungi dari Jakarta. menurut dia, yang terjadi hanyalah hilang komunikasi dan dipastikan belum ada warga asing yang menjadi korban. (zul)

Tags :
Kategori :

Terkait