ROMA — AS Roma gagal mengulang kejutan dengan comeback apik seperti yang mereka lakukan di Liga Champions menghadapi Barcelona. Meski menang atas MU di leg kedua semifinal Liga Europa, namun skor 3-2 jauh dari kata cukup bagi klub Italia itu untuk membalik keadaan. Mereka kalah agregat 5-8.
Tapi Pelatih Roma, Paulo Fonseca tetap puas. “Saya pikir kami memiliki babak pertama yang bagus di Manchester, jadi kami kalah pada putaran itu, tetapi sebaliknya, melakukannya dengan baik di kedua leg,” kata pelatih itu kepada Sky Sport Italia.
Menurutnya, kunci kegagalan mereka adalah babak kedua di Old Trafford. “Saya pikir itu mungkin bagi kami untuk mencapai Final, bahkan ketika kami berhadapan dengan Manchester United. Itu mungkin, dan kami berada di depan pada babak pertama di Old Trafford, tetapi kami salah di babak kedua,” jelasnya.
Ia tahu misi mereka di leg kedua sesuatu yang nyaris mustahil. “Menjadi sangat sulit untuk menang 4-0 di sini, tapi kami memberikan yang terbaik dan mencetak tiga gol malam ini. Sayangnya, Manchester United memanfaatkan semua peluang mereka,” ujarnya.
Itu adalah rangkaian momen-momen perpisahan bagi Fonseca, karena dia sudah diumumkan akan pergi pada akhir musim dan digantikan oleh Jose Mourinho.
“Sangat menyenangkan bagi saya untuk menjadi pelatih Roma. Itu membuat saya sangat bangga menjadi bagian dari sepakbola Italia. Saya belajar banyak dan ada banyak hal positif yang bisa saya lihat kembali. Itu adalah pengalaman yang sangat sulit, tapi sangat memuaskan,” katanya dikutip dari Football Italia.
Terkait Mourinho sendiri, ia mengatakan, “Saya mengenal Mourinho dengan baik, kami berdua orang Portugis. Dia sangat adil dengan saya saat ini dan kami berbicara. Saya benar-benar tidak berpikir Mourinho membutuhkan nasihat saya.” (amr/fajar)