Memoderasi Beragama Melalui Perempuan, RMB Sejati Adakan Khataman dan Ijazah Kubro Kitab Nabiyyurahmah

Selasa 11-05-2021,17:45 WIB
Reporter : Tatang
Editor : Tatang

CIREBON - Rumah Moderasi Beragama IAIN Syekh Nurjati Cirebon (RMB Sejati) bekerjasama dengan Kongres Ulama Perempuan Indonesia (KUPI), JalaStoria, AMAN Indonesia, BPIP RI, dan mubadalah.id, mengadakan Khataman dan Ijazah Kubro Kitab Nabiyyurahmah, Senin (10/5).

Kegiatan ini merupakan puncak dari gelaran program talkshow Ramadan Salam yang digelar secara daring selama bulan puasa.

Turut hadir juga secara virtual, Drs. KH Lukman Hakim Saifuddin (Menteri Agama RI 2014-2019), Dr. KH. Marzuki Wahid (Dosen IAIN Syekh Nurjati), Dr. Ninik Rahayu, MS (Direktur JalaStoria), dan Ruby Kholifah MA (AMAN Indonesia).

Mereka menjadi narasumber dalam acara puncak ini. Terutama membahas kajian kitab Nabiyyurahmah karya Dr. H. Faqihudin Abdul Kodir, Lc,. MA.

Dr. H. Faqihudin Abdul Kodir, Lc., MA menuturkan bahwa tujuan kegiatan ini adalah untuk memperdalam wawasan keislaman, utamanya merespon problematika kebangsaan dan keindonesiaan dengan perspektif islam rahmatan lil alamin sebagai pondasi utama.

“Bagaimana perspektif moderasi bukan hanya standar operasional tetapi juga merasuk  dalam kehidupan sosial” Ujar Faqihudin.

Menurut Penanggungjawab Kegiatan, M. Maimun, MA, MSI, antusiasme dari peserta yang kalangan akademisi, mahasiswa, santri, hingga ulama sangat tinggi dan berasal dari berbagai wilayah. “Antusiasme sudah tinggi sejak pendaftaran hingga peng-ijzasahan,” tandas Maimun.

2

Dalam kesempatan ini juga, Lukman Hakim Saifuddin menguraikan bahwa kondisi nyata keberagaman kita pada pada dua titik esktrim maka perlu ada upaya memoderasi cara beragamanya, bukan agamanya.

Selain itu, realitas keindonesiaan kita berada pada pluralitas dan regiusitas. Keduanya tidak dapat dipisahkan.

“Maka, akhlak mulia menjadi puncak dari ajaran Islam Rahmatan Lil Alamin dengan pemahaman agama yang penuh cinta dan kasih sayang seperti yang diuraikan dalam kitab Nabiyyurahmah.” Tutur LHS (sapaan akrabnya, red).

Selain itu, Dr. Ninik Rahayu, MS dan KH. Marzuki Wahid juga sepakat bahwa agama membawa misi perdamaian. Sehingga, umat islam dituntut untuk hidup dengan kasih saying dan menjadi pribadi yang lembut, arief, bijak dan rahma.

Oleh karena itu penting untuk wawasan Islam Rahmatan Lil Alamin diajarkan melalui pengkajian dan kegiatan lainnya.

Berbeda dengan Ruby Kholifah. Beliau mengatakan bahwa Leadership perempuan lintas agama menjadi sangat penting untuk keberagaman bisa masuk ke dalam keluarga. Sehingga, mudah diterima masyarakat.

“Membangun perdamaian tidak boleh abstrak. Namun, harus diwujudkan secara nyata agar dirasakan masyarakat,” tambah Rudy.

Kegiatan yang menjadi mandatory program prioritas Kementerian Agama RI ini, terus senantiasa konsisten membumikan nilai-nilai tawassut, tawazun, I’tidal, dan tasamuh untuk mereproduksi kehidupan Islam. (jerrel)

Tags :
Kategori :

Terkait