Tuntut Dubes Israel Diusir

Rabu 12-05-2021,20:00 WIB
Reporter : Leni Indarti Hasyim
Editor : Leni Indarti Hasyim

AMMAN - Lebih dari 1.500 orang ikut aksi mendukung Palestina di ibu kota Amman, Yordania, setelah bentrokan berdarah terjadi di Yerusalem. Para demonstran pro-Palestina ini bahkan menuntut pengusiran Duta Besar (Dubes) Israel di Amman.

Seperti dilansir AFP, Selasa (11/5), para demonstran juga menuntut pemerintah Yordania mengakhiri kesepakatan damai dengan Israel. Diketahui bahwa Yordania elah menandatangani kesepakatan damai dengan Israel tahun 1994 lalu.

Dalam aksi yang digelar di dekat Kedutaan Besar Israel ini, para demonstran melambaikan bendera Palestina dan bendera Yordania. Di antara mereka yang ikut aksi terdapat pendukung partai Islam setempat dan para aktivis sayap kiri.

Selama menggelar aksi protes, para demonstran dilarang mendekati gedung kedutaan dan berada di belakang barikade keamanan.

Beberapa demonstran tampak membawa poster bertuliskan \'Tidak ada kedutaan, tidak ada duta besar\' dan \'Apa yang diambil secara paksa hanya bisa dikembalikan secara paksa\'.

Para demonstran juga meneriakkan slogan yang menyebut kesepakatan tahun 1994 dengan Israel \'bukan perdamaian, itu penyerahan\'. \"Usir kedutaan, usir duta besar!\" teriak para demonstran di Yordania.

Tidak hanya itu saja, ada juga demonstran yang melakukan aksi pembakaran bendera Israel sambil berteriak \'Matilah Israel\'. \"Ini menjadi pesan dukungan untuk rakyat Palestina. Kami menghormati perjuangan dan ketabahan mereka... dalam mempertahankan Yerusalem,\" tutur seorang mahasiswa yang ikut aksi ini, Dima al-Khatib (24).

2

Dalam pertemuan dengan para Duta Besar negara Uni Eropa dI Amman, Pelaksana Tugas (Plt) Menteri Luar Negeri Yordania, Ali al-Ayed, mengecam \'agresi brutal polisi dan pasukan khusus (Israel)\' terhadap Masjid Al-Aqsa di Yerusalem Timur.

Bentrokan antara warga Palestina dan polisi Israel di kompleks Masjid Al-Aqsa pada Senin (10/5) waktu setempat, melukai lebih dari 300 orang. Bentrokan serupa juga terjadi pada Jumat (7/5) dan Sabtu (8/5) malam dan memicu ratusan korban luka lainnya. Bentrokan itu dipicu oleh rencana penggusuran keluarga Palestina di distrik Sheikh Jarrah, yang menjadi lokasi sengketa tanah dengan pemukim Yahudi.

Situasi semakin memanas setelah Hamas dan militan di Gaza melancarkan rentetan serangan roket ke Israel, karena Israel mengabaikan peringatan untuk menarik pasukannya dari Al-Aqsa. Israel membalasnya dengan melancarkan gempuran udara terhadap posisi Hamas dan militan lainnya di Gaza.

Diklaim oleh Israel bahwa gempurannya menewaskan 15 militan di Gaza. Namun otoritas kesehatan di Gaza melaporkan 22 warga sipil, termasuk sembilan anak-anak, tewas akibat gempuran Israel. (dtc)

Tags :
Kategori :

Terkait