Dukungan Pemain Leicester Ternoda Gara-gara Eran Zahavi, Bendera Palestina Diganti Israel

Senin 17-05-2021,13:30 WIB
Reporter : Tatang
Editor : Tatang

LONDON – Leicester City menjuarai Piala FA usai mengalahkan Chelsea di final, Sabtu (15/5). Pemainnya merayakan kemenangan itu dengan menunjukan aksi simpati kepada Palestina.

Namun, dukungan pemain Leicester City untuk Palestina ternoda gara-gara Striker PSV Eindhoven Eran Zahavi. Gambar aksi simpati pemain Leicester terhadap Palestina diedit dengan mengganti bendera negaranya, Israel.

Dua pemain Leicester, Hamza Choudhury dan Wesley Fofana menunjukkan aksi simpati terhadap nasib rakyat Palestina yang dibombardir militer Israel dalam perayaan kemenangannya di Stadion Wembley.

Choudhury dan Fofana membentangkan bendera Palestina sembari berjalan ke arah penonton yang sudah dibolehkan hadir di Wembley pada partai puncak Piala FA itu.

Pemain Inggris dan Prancis itu bersimpati kepada rakyat Palestina. Tapi Eran Zahavi, pemain berkebangsaan Israel, dengan sengaja mengedit foto Choudhury dan Fofana.

Ia mengganti bendera Palestina yang dipegang Choudhury dan Fofana dalam gambar tersebut dengan bendera Israel. Foto hasil editan Zahavi itu kemudian diunggah di Instagram Story-nya dengan menambahkan keterangan: “Terima kasih atas dukungan Anda”.

Tentu saja tindakan Zahavi membuat heboh netizen, meski beberapa saat kemudian mantan striker Palermo itu langsung menghapus postingannya. Selama konflik Israel vs Palestina, para pesepakbola dunia juga dalam pengawasan jika menunjukkan dukungan untuk salah satu negara.

2

Pemain Arsenal berkebangsaan Mesir Mohamed Elneny membuat cuitan di twitter, “Hati dan jiwa saya dan dukungan saya untuk Anda Palestina” pada hari Senin lalu. Cuitan itu dilaporkan dan menyebabkan klub melakukan pembicaraan mendesak dengan sponsor Grup Lavazza.

Sementara itu, Zahavi yang berusia 33 tahun, telah mencetak 25 gol dalam 66 caps untuk Israel. Dia datang dari akademi Hapoel Tel Aviv. Dia pernah bermain di Serie A bersama Palermo dan di Liga Super Chinse, sebelum bergabung dengan PSV pada awal musim lalu.

Zahavi mengalami minggu yang sangat traumatis, karena keluarganya dirampok dengan todongan senjata di rumah mereka di Amsterdam hari Minggu lalu. Pemain tersebut sedang berlatih dengan PSV pada saat itu, ketika dua pria bersenjata masuk ke rumahnya dan mengancam istri dan ketiga anaknya.

Pelaku menggasak sejumlah barang berharga, untungnya keluarga Zahavi tidak mengalami cedera fisik.

Pemain tersebut mengucapkan terima kasih atas dukungan klub Belanda setelah kejadian itu dengan 332.000 pengikutnya di Instagram minggu lalu.

“Terima kasih semuanya atas dukungannya selama minggu ini,” Zahavi memposting, “dan terima kasih banyak untuk istri saya. Terima kasih PSV untuk setiap detail kecil selama momen sulit ini #lovealwayswins”. (fat/pojoksatu)

Tags :
Kategori :

Terkait