DPR Segera Panggil BPJS Kesehatan

Sabtu 22-05-2021,20:00 WIB
Reporter : Leni Indarti Hasyim
Editor : Leni Indarti Hasyim

JAKARTA-Komisi IX DPR RI akan segera memanggil BPJS Kesehatan terkait adanya dugaan kebocoran data pribadi yang tengah viral. Termasuk, menanyakan bagaimana risiko terburuk jika data tersebut memang benar tersebar.

Anggota Komisi IX DPR RI Saleh P Daulay mengaku terkejut dengan kebocoran data pribadi penduduk Indonesia. Yakni yang diduga kuat identik dengan data BPJS Kesehatan. Sebab, menurut Saleh, BPJS Kesehatan selalu mengklaim sistem komputerisasi yang dimilikinya sangat aman.

“Jadi, sebetulnya kami terkejut. Kok ada data yang mestinya itu dijaga kerahasiaannya oleh lembaga di BPJS ini jangan sampai bocor ke luar. Kenapa? Karena setahu kami, BPJS ini dalam paparannya ke Komisi IX sejak beberapa tahun terakhir mengatakan bahwa sistem komputerisasi yang mereka miliki adalah sistem komputerisasi yang sangat aman,” ujar Saleh, Jumat (21/5).

Menurut Saleh, dengan klaim itu, seharusnya data BPJS Kesehatan terpelihara dengan benar. Dia pun memastikan, fraksinya akan mengusulkan pemanggilan BPJS Kesehatan terkait kebocoran data itu.

Sehingga data yang ada di dalam itu mestinya terpelihara dengan benar. Tidak sampai bocor ke luar. Dasar tersebut, akan dijadikan alasan pemanggilan BPJS Kesehatan untuk memberikan keterangan secara khusus kepada Komisi IX terkait kebocoran data.

“Apa saja yang ditanyakan? Pertama kita lihat data itu bocornya kenapa, itu perlu kita tanyakan. Kedua, apa dampak dari kebocoran itu terhadap pelayanan. Ketiga, apa bahayanya kebocoran itu bagi kita semua,” imbuh Saleh.

Saleh mengatakan, keterangan BPJS Kesehatan mengenai kebocoran data itu penting dilakukan. Sebab, hampir 210 juta penduduk Indonesia terdaftar sebagai peserta BPJS Kesehatan.

2

“Jadi kalau semuanya bocor-bocor ke orang kan malah berbahaya. Jadi karena itu kita akan lihat bagaimana dampaknya,” ucapnya.

Lebih lanjut, politikus PAN itu mengatakan, isu kebocoran data BPJS Kesehatan ini merupakan masalah yang serius. Saleh menegaskan akan mengupayakan pengusutan kebocoran data ini.

Sementara itu, Juru Bicara Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Dedy Permadi mengatakan hasil investigasi pihaknya, menyebut data milik 279 juta penduduk diduga kuat identik dengan data BPJS Kesehatan.

“Sampel data pribadi yang beredar telah diinvestigasi sejak 20 Mei 2021. Investigasi menemukan bahwa akun bernama Kotz menjual data pribadi di Raid Forums. Akun Kotz sendiri merupakan pembeli dan penjual data pribadi (reseller),\" kata Dedy dalam keterangannya, Jumat (21/5).

Dikatakan Dedy, data sampel yang ditemukan tidak berjumlah 1 juta seperti klaim penjual, namun berjumlah 100.002 data.

“Kominfo menemukan bahwa sampel data diduga kuat identik dengan data BPJS Kesehatan. Hal tersebut didasarkan pada data Noka (Nomor Kartu), Kode Kantor, Data Keluarga/Data Tanggungan, dan status Pembayaran yang identik dengan data BPJS Kesehatan,” lanjutnya.

Dijelaskan Dedy, Kementerian Kominfo telah melakukan berbagai langkah antisipatif untuk mencegah penyebaran data lebih luas. Salah satunya dengan mengajukan pemutusan akses terhadap tautan untuk mengunduh data pribadi tersebut.

Terdapat tiga tautan yang teridentifikasi yakni bayfiles.com, mega.nz, dan anonfiles.com. Sampai saat ini, tautan di bayfiles.com dan mega.nz telah dilakukan takedown, sedangkan anonfiles.com masih terus diupayakan untuk pemutusan akses segera.

Tags :
Kategori :

Terkait