CIREBON – Gerebeg Syawal yang dilakukan Polmah Keraton Kasepuhan, Raden Rahardjo Djali diawali dari izin ziarah keluarga ke Makam Sunan Gunung Jati.
Elang Upi dari Keratuan Singapura membenarkan bahwa ia menyampaikan permintaan dari Rahardjo kepada Ratu Mawar.
Permintaan yang dimaksud adalah untuk berziarah bersama keluarga Keraton Kasepuhan ke makam Sunan Gunung Jati.
“Saya menyampaikan dari awal untuk ziarah bersama keluarga dan Keraton Kasepuhan. Benar apa yang dikatakan Ibu Ratu mawar. Saya hanya pelaksana, orang lapangan. Saya menyampaikan ke Pak Rahardjo dan wartawan begitu. Jangan sampai ada kata ‘Gerebeg Syawal’,” ujar Elang Upi, kepada wartawan.
Ia juga tidak tahu apa yang dikatakan oleh Rahardjo ketika berada di makam Sunan Gunung Jati. Sebab, dia tidak ada di lokasi.
“Saya tidak tahu. Bukannya saya takut. Saya tidak ada di makam Sunan Gunung Jati saat itu. Jadi, saya tidak tahu pasti,” tambah Elang Upi.
Selain itu, Elang Upi meminta Ratu Mawar untuk langsung menegur Rahardjo. Terutama berkaitan dengan perkataan Rahardjo soal Gerebeg Syawal yang dilontarkan pada saat ke makam Sunan Gunung Jati.
“Pak Rahardjo meminta, dan saya melobi. Kalau bilang Gerebeg Syawal, tinggal tegur saja Pak Rahardjo-nya,” tandas Elang Upi.
Berita berlanjut di halaman berikutnya...
Baca juga:
- Sebagai Polmah, Rahardjo Tegaskan Berhak Melaksanakan Gerebek Syawal
- Begal Payudara Beraksi di Cikalahang, Remaja 20 Tahun Jadi Korban