Tingginya angka penjualan senjata itu menguntungkan perusahaan senjata seperti Boeing, Raytheon, dan Lockheed Martin. Namun, itu menjadi berita buruk bagi penduduk Syria, Palestina, Yaman, Filipina, dan lainnya.
Menurut statistik yang dihimpun Monitor Bantuan Keamanan, Pusat Kebijakan Internasional AS telah menyediakan bantuan keamanan senilai USD 63 miliar (Rp900,6 triliun) ke Israel selama dua dekade terakhir. Senator Bernie Sanders sempat berusaha untuk memblokir penjualan senjata ke Israel senilai USD 735 juta (Rp10,5 triliun).
Namun, The Wall Street Journal Kamis (27/5) melaporkan bahwa Sanders telah menyerah. Diketahui jika Departemen Luar Negeri sudah meloloskan penjualan senjata tersebut. Sanders pun tidak yakin apakah dia bisa memaksa senator melakukan voting guna membatalkannya. (jp)