PEMBUNUH bayaran Mafia Cosa Nostra, Giovanni Brusca, 64, dibebaskan pada hari Senin (31/5) setelah dibui selama 25 tahun di penjara Rebibbia Roma. Dikutip RMOLjabar (1/6), setelah sempat jadi buronan polisi selama empat tahun, pada tahun 1996 Brusca dicokok polisi anti mafia Italia.
Brusca dihukum karena terbukti sebagai pelaku bom mobil yang menewaskan Giovanni Falcone, seorang hakim Italia yang mendedikasikan karirnya untuk menggulung mafia. Serangan itu juga menewaskan istri Falcone dan tiga polisi.
Tak hanya membunuh hakim, Brusca juga mengaku telah membunuh lebih dari 100 orang lainnya atas perintah bos bos-bos mafia Sisilia. Brusca juga tega menyiksa dan membunuh dengan keji seorang anak laki-laki berusia 14 tahun, Giuseppe Di Matteo, anak seorang informan mafia. Tak hanya disiksa dan di bunuh, jasad Di Matteo dimusnahkan dengan memasukkannya ke dalam larutan asam.
Setelah tertangkap, Brusca kemudian jadi justice collaborator dengan membantu penegak hukum dalam memberantas habis mafia Cosa Nostra.
Sebelum dibebaskan Brusca diberi cuti sementara dari penjara pada beberapa kesempatan. Dia sekarang akan dibebaskan bersyarat selama empat tahun.
Pembebasan Brusca memicu kemarahan para kerabat korbannya. Mereka tak rela Brusca menghirup udara segar.
\"Dia telah bekerja sama dengan keadilan hanya untuk mendapatkan keuntungan, itu menyakiti kami,\" kata Rosaria Costa, janda seorang polisi yang tewas dalam pemboman Falcone, kepada surat kabar harian Corriere della Sera.
Maria Falcone, saudara perempuan hakim, mengatakan dia \"sedih\" tetapi memahami bahwa hukum memberi Brusca hak untuk meninggalkan penjara.
Tak hanya kerabat korban, para politisi Italia juga mengecam keputusan pembebasan pembunuh bayaran itu.(*)