DIREKTUR Utama Pupuk Indonesia, Bakir Pasaman menyatakan, bahwa total pupuk yang diproduksi Pupuk Indonesia tahun 2020 mencapai 12,26 juta ton atau 117% dari target pemegang saham. Sedangkan untuk produk non pupuk seperti amoniak, asam sulfat, asam fosfat dan produk lainnya mencapai 7,12 juta ton.
“Jadi, total volume produksi tahun 2020, baik untuk pupuk maupun produk non pupuk, mencapai 19,38 juta ton atau 118% dari RKAP,” kata Bakir di Jakarta, Rabu (2/6).
Bakir menilai, salah satu faktor yang mendorong peningkatan produksi adalah telah optimalnya operasional pabrik-pabrik baru, yaitu Amurea II di Gresik dan Pusri 2B di Palembang.
“Semua ini tidak mungkin terwujud tanpa kinerja direksi dan karyawan di anak-anak perusahaan yang mampu menjaga kehandalan pabrik sehingga dapat beroperasi optimal selama 2020,” ujarnya.
Setali tiga uang, kinerja penjualan juga tak kalah kinclong. Tercatat total volume penjualan pada 2020, baik untuk produk pupuk maupun non pupuk, mencapai 14,37 juta ton.
Jika dirinci, penjualan tersebut terdiri dari penjualan pupuk ke sektor PSO sebanyak 8,43 juta ton, penjualan ke sektor non PSO sebesar 4,94 juta ton, dan penjualan produk non pupuk sebesar 970 997 ribu ton.
“Perusahaan melakukan sejumlah inisiatif untuk meningkatkan efisiensi sehingga produk kita dapat bersaing dan memiliki penetrasi yang baik di pasar internasional maupun ke sektor perkebunan dan industri di dalam negeri,” pungkasnya. (der/fin)