SUSUKAN LEBAK- Warga pemilik enam rumah di bibir tebing Sungai Cimanis yang terancam terseret longsor akibat erosi tebing, bisa bernapas lega. Pasalnya, Balai Besar Wilayah Sungai Cimanuk Cisanggarung (BBWSCC), Oktober mendatang, akan membangun bronjong untuk penanganan sementara dan pencegahan longsor. “Meskipun hanya penanganan sementara, warga meminta agar BBWSCC tepat waktu melaksanakannya. Warga sudah lama menunggu,” ujar Kuwu Kaligawe Wetan, Asikin, kepada Radar, Rabu (28/8). Dikatakannya, tanda-tanda dimulainya proyek bronjong tersebut sudah mulai terlihat. Petugas dari Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air sudah memeriksa lokasi longsor dan melakukan survei. “Kemarin-kemarin kita sudah didatangi oleh pihak dari PSDA. Katanya nanti yang akan melaksanakan penanganan itu adalah dari BBWSCC. Dan untuk tahun ini katanya akan dilakukan penanganan sementara, nanti tahun baru penanganan yang sesungguhnya,” tuturnya. Dikatakan Asikin, sebelumnya BBWSCC berencana membangun bronjong sepanjang 20 meter. Hanya saja, warga mengusulkan agar panjang bronjong ditambah. Akhirnya disepakati pembangunan penahan sementara tersebut sepanjang 30 meter. “Kalau 20 meter itu sangat sedikit, sekarang sekarang ada enam rumah yang hampir terkena abrasi longsor,” ucap dia. Asikin menambahkan, di lokasi tersebut ada enam rumah dan satu musala yang terancam terseret longsor bila pengikisan tebing oleh air sungai terus terjadi. Bahkan sekarang, sudah ada rumah warga yang mulai terdampak erosi karena jaraknya hanya 50 centimeter dari bibir tebing. “Kalau tetap dibiarkan lama kelamaan jalan desa pun ikut kena. Sekarang saja jarak antara jalan desa dengan tebing itu hanya sembilan meter. Kondisi tanah juga sudah pecah-pecah,” katanya. (den) FOTO: DENY HAMDANI/RADAR CIREBON KONDISI TERKINI. Warga menunjukkan tebing Sungai Cimanis di Desa Kaligawe Wetan, Kecamatan Susukan Lebak. Tampak dalam foto, rumah warga berada di bibir tebing.
Kategori :