PRESIDEN Amerika Serikat (AS) Joe Biden menyatakan bahwa negaranya tidak berdiri sendiri melawan Rusia dan China. Itu dikatakan Biden menjelang tur Eropa Rabu (9/6) mendatang.
Biden dijadwalkan untuk menghadiri KTT G7 dan NATO, serta melakukan pertemuan bilateral dengan Presiden Rusia Vladimir Putin di Jenewa pada 16 Juni.
Lewat op-ed di The Washington Post pada Sabtu (5/6), Biden berjanji untuk menopang aliansinya bersama Eropa dalam menghadapi krisis dan ancaman dari Moskow dan Beijing.
\"Kami berdiri bersatu untuk mengatasi tantangan Rusia terhadap keamanan Eropa, dimulai dengan agresi di Ukraina, dan tidak akan ada keraguan tentang tekad AS untuk mempertahankan nilai-nilai demokrasi, yang tidak dapat kami pisahkan dari kepentingan kami,\" tulis Biden seperti dilansir Kantor Berita RMOL.
\"Presiden Putin tahu bahwa saya tidak akan ragu untuk menanggapi kegiatan berbahaya di masa depan. Ketika kita bertemu, saya akan kembali menggarisbawahi komitmen AS, Eropa dan negara-negara demokrasi yang berpikiran sama untuk membela hak asasi manusia dan martabat,\" sambungnya.
Biden menegaskan bahwa Washington tidak mencari konflik dengan siapa pun. “Kami menginginkan hubungan yang stabil dan dapat diprediksi di mana kami dapat bekerja dengan Rusia dalam isu-isu seperti stabilitas strategis dan kontrol senjata,” jelasnya.
Sejak menjabat pada Januari, Biden telah meningkatkan tekanan pada Kremlin. Komentarnya yang menyamakan Putin dengan \"pembunuh\" bahkan mendapat kecaman dari Moskow, mengancam hubungan diplomatik kedua negara.
Tetapi kedua pemimpin dunia itu menyatakan keinginan untuk memperbaiki hubungan, salah satunya dengan melakukan pertemuan tatap muka di Jenewa. Pada Jumat (4/6), Putin mengaku berharap mendapatkan hasil positif dari pertemuan dengan Biden nanti. (*/RMOL)