Majasem Termasuk Wilayah Aliran Kurang Air

Jumat 30-08-2013,10:29 WIB
Reporter : Dian Arief Setiawan
Editor : Dian Arief Setiawan

KEJAKSAN– Masyarakat dibuat resah oleh Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kota Cirebon. Pasalnya, saat hendak mengadu terkait aliran air yang tidak jelas, tidak diarahkan ke petugas terkait. Padahal, PDAM memiliki loket pengaduan khusus di gedung bundar menara PDAM. Hal ini terungkap dalam SMS pengaduan yang masuk ke Radar Cirebon. Selain pelayanan, pelanggan PDAM juga mengeluhkan air tidak mengalir dan tagihan yang mahal. Salah satu isi pesan mengatakan bahwa aliran air di daerahnya tidak sesuai harapan. Namun, saat ditagih pembayaran, nilainya mencapai angka tinggi. Hal ini tak berbanding lurus dengan pelayanan yang diberikan. “Saya sangat kecewa dengan PDAM. Air tidak mengalir bayar mahal,” ucap salah seorang pengirim SMS dari Majasem. Tak hanya dirinya, warga di sekitar rumahnya mengalami hal serupa. Air tidak mengalir namun biaya pembayaran tinggi. Menanggapi hal itu, Kepala Bagian Pelayanan Langganan PDAM Dadang Hadi Hidayat SE menjelaskan, untuk pengaduan apa pun, PDAM sangat terbuka. Dalam hal ini, ada bagian pelayanan langganan di gedung bundar menara air PDAM. Terkait masalah air tidak mengalir, diakui Dadang banyak pengaduan akan hal itu. “Kami tidak tinggal diam. Sudah dilakukan pemetaan wilayah aliran air. Majasem termasuk wilayah aliran kurang,” jelasnya kepada Radar, Rabu (28/8). Di samping itu, kurangnya aliran air disebabkan beberapa faktor. Salah satunya, debit air yang ada secara Surat Izin Pengambilan Air (SIPA) sebanyak 1.061 liter/detik dari Kuningan. Jumlah itu, lanjutnya, batas maksimum pengambiln karena dibagi dengan irigasi pertanian di wilayah Cipaniis Kuningan. “Pelayanan sudah dipetakan,” tukasnya.   Dadang menjelaskan, daerah di Kota Cirebon ada yang mengalir 24 jam, ada yang di atas 10 jam, di bawah 23 jam, kurang dari 10 jam, kurang dari 6 jam, hingga hanya dua jam sampai tidak mengalir sama sekali. Seperti daerah Klayan, ada sebagian yang tidak dapat dialiri air PDAM sama sekali. Untuk itu, PDAM mengupayakan proyek pembangunan dengan target air mengalir 24 jam ke seluruh wilayah Kota Cirebon. Berdasarkan data, jumlah pengaduan pelanggan sampai Juni 2013 mencapai 3.790 aduan pelanggan. Dari jumlah itu, 2.240 pengaduan administrasi yang meliputi tarif, pemakaian melonjak, dan ketidakpuasan pelanggan terhadap pembacaan meter. Untuk aduan teknik, kata Dadang, mencapai 1.757 pengaduan pelanggan. Terdiri dari 406 untuk air tidak mengalir, dan 1.351 atas tera meter air tidak sesuai. Setiap tahun, rata-rata jumlah pengaduan mencapai lebih dari 5 ribu pelanggan dari 54.974 pelanggan PDAM Kota Cirebon. “Setiap hari rata-rata pelanggan yang mengadu mencapai 12 orang. Dengan permasalahan yang berbeda,” tukasnya. (ysf) KELUHAN SOAL PDAM -Jumlah pengaduan pelanggan sampai Juni 2013 mencapai 3.790. Dari jumlah itu, 2.240 pengaduan administrasi yang meliputi tarif, pemakaian melonjak, dan ketidakpuasan pelanggan terhadap pembacaan meter. -Untuk aduan teknik, mencapai 1.757 pengaduan pelanggan. Terdiri dari 406 untuk air tidak mengalir, dan 1.351 atas tera meter air tidak sesuai -Setiap tahun, rata-rata jumlah pengaduan mencapai lebih dari 5 ribu pelanggan dari 54.974 pelanggan PDAM Kota Cirebon. -PDAM mengakui kawasan Majasem termasuk daerah aliran kurang air -Secara umum (Kota Cirebon) ada yang mengalir 24 jam, ada yang di atas 10 jam, di bawah 23 jam, kurang dari 10 jam, kurang dari 6 jam, hanya dua jam, bahkan sampai tidak mengalir sama sekali    

Tags :
Kategori :

Terkait