CIREBON - Tim velox Pejaten menggelar sosialisasi dan edukasi bahaya pandemi covid-19, dan adaptasi kebiasaan baru (AKB), di SMKN 2 Kota Cirebon, Kamis (17/6). Diikuti oleh perwakilan tenaga pengajar serta siswa di sekolah tersebut.
Juru bicara tim 2 velox BIN Antoni RM menjelaskan, pandemi covid-19, tidak hanya mengancam berbahaya bagi kesehatan saja. Informasi hoax yang menyimpang juga harus ditangkal dengan pelurusan dan pemahaman yang baik dan benar.
Untuk itu, selama beberapa hari ini pihaknya turun ke kota Cirebon melakukan sosialisasi, edukasi, dan dekontaminasi di beberapa lokasi sasaran. Seperti pelajar, tempat ibadah, pondok pesantren, ASN dan pelaku pariwisata, serta unsur masyarakat lainnya.
“Sosialisasi dan edukasi ini bertujuan agar masyatakat dapat memahami bahaya covid-19, serta menghindarkan dari bahaya lain di tengah covid-19, yakni isu-isu hoax yang menyesatkan dan membuat kekhawatiran di masyarakat,” ungkapnya.
Untuk itu, selain memberikan sosialisasi di dalam forum, pihaknya juga membagikan selebaran pamflet yang di dalamnya tercantum nomor kontak centre yang bisa dihubungi warga yang ingin mendapatkan informasi yang jelas dan akurat seputar covid-19 dan AKB.
“Agar masyarakat khususnya di kota Cirebon dapat mengerti dan memahami bahaya covid-19. Banyak informasi isu hoax, dapat diperjelas oleh tim kami. Itu salah satunya. Tapi yang lebih utama, menghindarkan masyarakat dari bahaya covid-19,” tuturnya.
Sementara itu, kepala SMKN 2 Kota Cirebon Arifuddin SPd MT mengapresiasi dan bangga jika sekolahnya dijadikan salah satu lokasi sosialisasi AKB oleh lembaga BIN.
Dia berharap, dari hasil sosialisasi ini tidak hanya mengena di lingkungan sekolah saja, tapi para guru dan siswa dapat menularkan ilmu yang didapatkan ini ke masyarakat di lingkungannya.
Dalam agenda ini, tim velox juga melakukan penyemprotan disinfektan di lingkungan sekolah tersebut. (azs)
Baca juga:
Desanya Mau Ditenggelamkan, Warga Kawungsari Eksodus
Digugat Classs Action, Walikota Cirebon: Saya Pasrahkan ke Hukum dan Allah
Pemkot Cirebon Butuh Rp12 Miliar Lagi untuk Tangani Covid-19 yang Terus Melonjak