Dua Dusun Tidak Akur

Senin 02-09-2013,11:02 WIB
Reporter : Dian Arief Setiawan
Editor : Dian Arief Setiawan

*Alasan Utama Tolak ke Cipicung karena Lokasi Jauh MAJALENGKA – Masyarakat Dusun Cigintung, Desa Cimuncang Kecamatan Malausma yang enggan direlokasi ke Cipicung disinyalir karena pernah terjadi perselisihan antarwarga. Hal tersebut memicu para korban pergerakan struktur tanah tidak setuju dengan gagasan pemerintah untuk relokasi di Cipicung. Salah seorang staf di BPBD mengatakan pihaknya mengetahui adanya informasi tersebut setiap melakukan sosialisasi kepada masyarakat Cigintung. Alhasil, ini mengakibatkan sedikit terhambatnya proses relokasi. “Seharusnya masyarakat maupun pokja penanggulangan bencana Cigintung bisa memberikan support kepada pemerintah. Sehingga proses relokasi secepatnya bisa dijalankan mengingat kondisi korban cukup lama terkatung-katung,” kata dia yang namanya enggan di korankan ini. Terpisah, anggota pokja penanggulangan bencana Cigintung, Indra membenarkan jika warga Cigintung pernah terjadi gesekan. Namun hal tersebut terjadi pada beberapa tahun yang lalu. Dirinya membantah jika itu menjadi alasan kuat warga enggan direlokasi ke Cipung. “Memang sebelumnya ada perselisihan. Tapi itu bukan menjadi alasan kuat warga kami. Yang pasti karena jarak lokasi jauh mengakibatkan tempat relokasi keinginan warga hanya berada di Cimuncang (Jotang, red),” tegasnya. Di samping itu, alasan lain yakni keahlian warga memanfaatkan ijuk sudah menjadi mata pencaharian sehari-hari. Selain itu, lokasi medan menuju Cipicung cukup terjal seperti kondisi jalan sempit serta rusak. Sehingga warga memilih menolak untuk dipindahkan ke lokasi tersebut. “Sebenarnya banyak alasan. Seperi beberapa waktu lalu saja saat pemda dengan Komisi A DPRD Kabupaten Majalengka mengadakan rapat penentuan kepastian tempat relokasi, warga termasuk kami (pokja, red) tidak dilibatkan,” jelasnya. Pihaknya meminta secepatnya instansi terkait untuk mengadakan sosialisasi. Pasalnya, sudah sekitar lima bulan nasib seluruh korban tidak jelas. Ini masalah kemanusiaan yang harus segera diselesaikan. Adapun peran pokja bukan memperkeruh suasana melainkan ingin memperjuangkan persatuan dan kesatuan warga Cigintung kembali. “Kami hanya ingin identitas warga Cigintung tidak hilang. Seperti keinginan warga di Lapang Jotang akan mempunyai harapan kembali. Kalaupun pemerintah tidak mampu, itu dinilai sangat riskan,” pungkas Indra. (ono)  

Tags :
Kategori :

Terkait