Keluarga Kaprabonan Siap Jadi Mediator Konflik Keraton Kasepuhan

Sabtu 03-07-2021,15:30 WIB
Reporter : Yuda Sanjaya
Editor : Yuda Sanjaya

CIREBON - Keluarga besar Keraton Kaprabonan siap menjadi mediator menyelesaikan polemik atau konflik yang selama ini terjadi di Keraton Kasepuhan.

Hal tersebut diungkapkan Pangeran Haerudin selaku juru bicara Keraton Kaprabonan kepada radarcirebon.com di Musala Keraton Kaprabonan, Sabtu (3/7).

\"Ayo kita duduk bersama membahas apa yang menjadi persoalan selama ini. Kami dari Keraton Kaprabonan siap membantu sebagai penengah atau menjadi mediator untuk menyelesaikan polemik di Keraton Kasepuhan agar menjadi damai dan terjadi kesepakatan bersama,\" ungkapnya.

Pangeran Haerudin menuturkan keraton merupakan figur dan harus menjadi panutan bagi masyarakat.

\"Jadi bagaimanapun juga, keraton ini menjadi contoh yang baik, malah jangan melakukan perbuatan yang tidak baik,\" tuturnya.

Sementara itu, Pangeran Kuda Putih alias Raden Heru Rusyamsyu Arianatareja Ketua Umum Santana Kasultanan Cirebon (SKC) menegaskan, pihaknya masih belum mengakui PRA Luqman Zulkaedin sebagai Sultan Keraton Kasepuhan.

\"Sudah jelas Luqman dan keluarganya bukan keturunan atau trah Sunan Gunung Jati. Dari awal kami sudah menolak dan tidak mengakui bahwa Luqman Zulkaedin sebagai Sultan Sepuh di Keraton Kasepuhan. Tapi kalau dia (PRA Luqman) ngaku sebagai Sultan di rumahnya mau di Bandung atau dimanapun itu silahkan saja. Silahkan cari tanah kosong lalu bangun keraton sendiri kemudian mengaku sebagai Sultan silahkan, tapi jangan di Keraton Kasepuhan,\" tegasnya.

2

Masih kata Raden Heru, keluarga besar Sentana Cirebon tidak pernah gentar dalam menghadapi polemik di Keraton Kasepuhan.

\"Kami dari keluarga besar Sentana Cirebon tidak pernah gentar. Bukan masalah jabatan sultannya, bukan juga tahta yang kami perebutkan, tetapi yang kami ingin kami minta atau dikembalikan adalah Keraton Kasepuhannya. Jadi saya ingatkan kepada Luqman, lebih baik legowo bersikap arif, sadar diri dan bijaksana. Jangan mengibarkan bendera peperangan kepada kami, karena kami tidak sedikit pun takut akan hal ini. Dan kepada kalian ormas-ormas yang melindungi Luqman hati-hati dengan kami karena kalian tidak paham dan tidak mengerti dengan urusan kami. Kalian hanya pada urusan perut,\" katanya.

Raden Heru mengaku, pihaknya telah menyiapkan langkah-langkah dalam menghadapi persoalan tersebut.

\"Ada dua langkah yang telah kami siapkan. Pertama, mereka menantang lewat jalur hukum, maka kami juga akan tempuh jalur hukum secara hukum Republik Indonesia. Dan kedua, kami juga akan tempuh jalur hukum secara adat. Jadi, dua langkah ini akan tetap kami lakukan,\" ujarnya.

Masih di tempat yang sama, Raden Hamzaiyah selaku Sekretaris Keraton Kaprabonan meragukan keabsahan status Patih Sepuh yang disandang Goemelar Soeriadiningrat.

\"Kami sudah melihat video statement yang disampaikan Gugum. Dan kami baru tahu kalau di Keraton Kasepuhan itu ada Patih Sepuh untuk saat ini. Dalam statement yang disampaikan Gugum itu mengatakan seolah-olah pihak kita yang merusak tatanan ada yang ada di Keraton Kasepuhan Cirebon. Padahal, kalau kita bicara tatanan adat, kita sedang meluruskan tatanan adat tersebut tidak untuk merusak. Kami punya hak untuk meluruskan sejarah. Gugum sendiri justru menimbulkan sebuah kekisruhan bagi wargi keturunan Sunan Gunung Jati Cirebon,\" ucapnya.

Disebutkan Raden Hamzaiyah, pihaknya sudah membentuk tim pengacara.

\"Untuk menghadapi tantangan yang disampaikan Gugum, kami dari keluarga Sentana Cirebon saat ini sudah membentuk tim pengacara untuk menangani kasus polemik di Keraton Kasepuhan,\" pungkasnya. (rdh)

Tags :
Kategori :

Terkait