Warga Antusias Ikut Lomba RW Bersih, Kompak Pakai Kebaya Kain Batik dan Caping

Rabu 07-07-2021,12:00 WIB
Reporter : Leni Indarti Hasyim
Editor : Leni Indarti Hasyim

LOMBA RW Bersih tingkat Kota Cirebon yang digelar Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Cirebon telah memasuki tahapan penilaian. Di hari pertama, DLH Kota Cirebon memuji upaya para peserta yang antusias menunjukan upaya mereka dalam mewujudkan lingkungan yang bersih dan hijau. Diharapkan, semangat tersebut dapat diikuti oleh RW lainya di Kota Cirebon.

DLH sendiri telah membentuk dua tim juri. Tim juri 1 bertugas untuk menilai kategori RW Bersih dengan Bank Sampah. Dan Tim juri 2 bertugas untuk menilai kategori RW Bersih tanpa Bank Sampah.

Di hari pertama penilaian, Selasa (6/7), RW 09 Warga Asih Kelurahan Larangan menjadi RW pertama yang disambangi oleh tim juri. Menjadi peserta pertama yang dinilai, tidak dijadikan oleh warga sebagai beban. Hal tersebut justru dijadikan kesempatan oleh mereka untuk menunjukan kekompakan.

Tidak hanya menyuguhkan lingkungan yang bersih, mereka juga menarik perhatian juri dengan pakaian tradisional yang mereka kenakan. Ibu-ibu kader RW kompak mengenakan kebaya dan sarung batik. Lengkap dengan topi caping yang biasa dipakai oleh petani.

Di lokasi tersebut, tim juri mendatangi beberapa lokus penilaian. Mulai dari Ruang Terbuka Hijau (RTH), Taman Merah Putih hingga Taman RW dan Pekarangan Pangan Lestari (P2L) Mesri. Selain itu, setiap sudut jalan dan rumah warga juga menjadi pertimbangan dalam penilaian.

Usai melakukan verifikasi di RW 09 Warga Asih Kelurahan Larangan, tim kemudian secara maraton bergeser ke lokasi lainya yakni, RW 04 Giri Asih Kelurahan Larangan serta RW 15 Permata Harjamukti Selatan dan RW 12 Bumi Kalijaga Permai Timur di Kelurahan Kalijaga.

Kepala DLH Kota Cirebon, Kadini SSos mengaku bersyukur dengan antusias warga dalam mengikuti lomba RW Bersih Tingkat Kota Cirebon. Terlebih di tengan pandemik ini, warga sangat bersemangat untuk melakukan kegiatan bersih bersih di lingkunganya. Selain menciptakan lingkungan yang bersih, dirinya juga berharap hal tersebut bisa menciptakan kondisi lingkungan yang sehat.

2

“Alhamdulillah, masyarakat sangat antusias. Dengan Lomba RW ini mereka membersihkan dan menghijaukan kampungnya. Ini juga mudah mudahan akan menambah imunitas bagi masyarakat,” ungkapnya.

Namun demikian, lebih dari sekadar lomba, pihaknya juga terus mensosialisasikan pemilahan sampah dari tingkat rumah tangga. Sampah yang sudah dipilah kemudian dipisahkan. Sampah plastik atau sampah anorganik diarahkan ke bank sampah. Selanjutnya, diproses di Pusat Daur Ulang (PDU) di Dukuhsemar. Sementara sampah organik, bisa dimanfaatkan sebagai pupuk untuk menyuburkan tanaman. Sehingga dapat meminimalisir jumlah sampah yang dibuang ke TPA Kopi Luhur. “Dengan lomba ini kami berharap bisa menjadi motivasi bagi RW-RW untuk membentuk Bank Sampah. Sehingga di tahun 2023, semua RW sudah mempunyai Bank Sampah,” pungkasnya. (awr)

Tags :
Kategori :

Terkait