SUMBER– Tidak ada respons tanggap terhadap kondisi Jalan Desa Babakan, Kecamatan Ciwaringin yang sudah kritis. Padahal, sebagian badan jalan penghubung tiga desa tersebut sudah ambles akibat tebing sungai longsor dan delapan rumah warga terancam terseret erosi Sungai Ciwaringin. Pemerintah Kabupaten Cirebon justru kebingungan siapa yang sebenarnya bertanggungjawab melakukan perbaikan ruas jalan tersebut. Bahkan, Bagian Pembangunan Sekretariat Daerah juga tak bisa menentukan status jalan tersebut. “Kami juga tidak tahu persis itu kewenangannya siapa ya, ,” ujar Kepala Bagian Pembangunan, Ir Sugeng Raharjo, kepada Radar, saat ditemui di ruang kerjanya, Selasa (3/9). Menurutnya, perlu dilakukan kajian untuk mengetahui siapa yang sebenarnya bertanggungjawab. Bila jalan tersebut masuk dalam jalan lingkungan atau desa, berarti Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang (DCKTR) yang bertanggungjawab. Tapi, bila jalan tersebut masuk kategori poros desa, berarti kewenangan Dinas Bina Marga. “Meski saya di bagian pembangunan, tapi saya tidak tahu status jalan tersebut milik siapa. Ini memang harus segera ditelusuri supaya jelas,” tuturnya, didampingi Kepala Sub Bagian Pekerjaan Umum, Dadang Supriyatna dan Kepala Sub Bagian Hubungan Komunikasi dan Informasi, Yayat. Agar status Jalan Desa Babakan tidak menggantung, pihaknya menjanjikan akan mengecek lokasi. Diharapkan, setelah melihat lokasi, bisa ada titik terang jalan tersebut milik siapa dan bagaimana teknis perbaikannya nanti. “Secara prinsip jalan kabupaten itu ada SK bupati, termasuk jalan poros desa atau kabupaten, kita harus lihat dulu data inventaris yang ada didalam SK tersebut,” paparnya. Tak hanya itu, pihaknya juga akan berkoordinasi dengan Dinas Bina Marga dan DCKTR yang terus saling lempar terkait kewenangan penanganan ruas jalan tersebut. Kedua dinas di bawah lingkup pekerjaan umum terebut akan dipertemukan. Kemudian, setelah itu akan dibahas siapa yang akan mengusulkan untuk perbaikan. Sebab, Pemerintah Desa Babakan mengaku sudah tiga tahun mengajukan usulan, dan tanpa respons sama sekali. “Dari kita hanya bisa menyarankan. Nah untuk keputusan ada di dua instansi itu, siapa yang menganggarkan perbaikan jalan. Kalau sudah ketemu baru dianggarkan dan diusulakan mumpung sekarang lagi membuat RKA (rencana kerja anggaran) untuk tahun 2014,” tuturnya. Kuwu Desa Babakan, Nasrullah mengaku, sudah lelah menyampaikan usulan kepada pemerintah daerah, karena sudah bertahun-tahun tak ada respons. Bahkan, sebelum dirinya menjabat, usulan dalam bentuk proposal perbaikan jalan sudah sering diajukan. Hanya saja, pemerintah daerah atau instansi terkait tidak pernah merespons, apalagi merealisasikan usulan tersebut. “Kuwu sebelum saya itu sudah sering mengajukan ke pemkab, tapi sampai pergantian kuwu pun belum juga ada iktikad baik dari pemerintah. Artinya selama kurang lebih tiga atau empat tahun pengajuan kami tidak pernah direalisasikan,” ujar dia. Dikatakan Nasrullah, perbaikan jalan tersebut dilakukan segera untuk kepentingan masyarakat umum dan mencegah terjadinya hal yang tidak diinginkan. Sebab, ruas jalan tersebut cukup berbahaya. “Kami pernah mengajukan proposal melalui anggota DPRD dari dapil (daerah pemilihan) sini. Semuanya sudah dikasihkan, tapi faktanya tetap belum diperbaiki,” tuturnya. (sam) FOTO: SAMSUL HUDA/RADAR CIREBON IKUT BINGUNG. Kepala Bagian Pembangunan, Ir Sugeng Raharjo menyampaikan keterangan kepada wartawan terkait persoalan Jl Desa Babakan, Kecamatan Ciwaringin.
Pemkab Ikut Bingung, Kondisi Jalan Kritis di Desa Babakan
Rabu 04-09-2013,10:53 WIB
Editor : Dian Arief Setiawan
Kategori :