JAKARTA - Kunjungan ke Amerika Serikat oleh Menteri Perdagangan (Mendag) Muhammad Lutfi tengah jadi pembicaraan. Dia mengungkap tujuan perjalanan itu.
“Kunjungan kerja ke Amerika Serikat ini merupakan langkah percepatan pemulihan ekonomi nasional melalui peningkatan perdagangan dan investasi. Potensi peningkatan perdagangan dan investasi di berbagai sektor di Indonesia antara lain sektor teknologi; gender dan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) sangat besar. Kunjungan kerja ini juga membahas perubahan iklim dan vaksin Covid-19,” tegas Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi di Washington DC, Amerika Serikat.
Kunjungan kerja Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi dilakukan bersama Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Bahlil Lahadalia selama 9—18 Juli 2021.
Amerika Serikat, kata Mendag Lutfi, merupakan salah satu mitra dagang utama Indonesia dengan total perdagangan kedua negara pada 2020 mencapai USD 27,2 miliar.
Dari nilai tersebut, ekspor Indonesia ke AS sebesar USD 18,62 miliar. Sedangkan, impor Indonesia dari AS sebesar USD 8,58 miliar. Neraca perdagangan Indonesia terhadap AS surplus sepanjang 2020 sebesar USD 10,04 miliar.
Kunjungan hari pertama, (Minggu, 11/7), Mendag Lutfi dan Meninves/Kepala BKPM Bahlil langsung mengadakan pertemuan dengan Perwakilan RI di AS.
Pertemuan tersebut membahas peran ekonomi digital terhadap perekonomian nasional dan potensi sektor ekonomi digital di Indonesia. Mendag juga mendorong para Perwakilan RI untuk menggali potensi ekonomi digital Indonesia di AS.
Di hari berikutnya (Senin 12/7), Mendag mengadakan pertemuan dengan Chief Operating Officer (COO) US International Development Finance Corporation (IDFC) David Marchick.
Pertemuan yang juga dihadiri Meninves/Kepala BKPM Bahlil dan Chief Executive Officer (CEO) Indonesia Investment Authority (INA) Ridha Wirakusumah ini membahas Sovereign Wealth Fund dan potensi peningkatan investasi di berbagai sektor di Indonesia antara lain sektor teknologi; gender dan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM); serta perubahan iklim dan vaksin Covid-19.
Selanjutnya, Mendag juga mengadakan pertemuan dengan CEO US-ASEAN Business Council (USABC) Alex Feldman. Pertemuan ini membahas berbagai isu perdagangan dan investasi, tren perdagangan global, dan penanganan pandemi Covid-19. Mendag dan USABC sepakat untuk meningkatkan kerja sama ekonomi Indonesia-AS ke level berikutnya.
“Indonesia saat ini tengah bertransformasi dari negara penghasil barang mentah menjadi negara penghasil barang bernilai tambah dan berteknologi tinggi. Untuk itu, Pemerintah akan terus mendorong pengembangan industri yang ramah lingkungan di Indonesia (clean energy), terutama di industri logam,” pungkas Mendag. (yud/fajar)
Baca juga:
- Dilarang Masuk, Kota Cirebon Sedang PPKM Darurat, Ini Update Lokasi 18 Titik Penyekatan
- Keraton Kaprabonan Kembali Berduka, Pangeran Haerudin Meninggal Dunia