JAKARTA – Rasa syukur tiada henti terus diucapkan seorang santri bernama Altaf Abi F (15 tahun). Matanya berbinar, impian untuk mendapat kacamata layak akhirnya terwujud dengan program Corporate Social Responsibility (CSR) dari PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk.
Dia mengaku cukup kesulitan membaca dengan kacamatanya yang dikenakannya saat ini. Bahkan, dia juga tak begitu leluasa untuk beraktifitas lebih sering bersama teman sebayanya.
Kini kesulitan tersebut telah berlalu. Kacamata yang diberikan BRI sangat membantunya dalam beraktivitas. Dia pun terkejut kalau harga kacamata tersebut di luar dari kemampuan ekonomi orang tuanya. \"Kebetulan mata saya silinder. Saya berterima kasih sekali dengan BRI. Orang tua juga berterima kasih,” ungkap Altaf.
Altaf pun berjanji untuk belajar lebih giat dengan kacamata barunya. Baginya, hal tersebut merupakan wujud terima kasih yang paling mungkin dilakukan untuk membalas kebaikan BRI.
Sekretaris Yayasan Nurul Iman Al-Musthofa, Deden Saputra mengakui banyak peserta didik yang berasal dari keluarga kurang mampu. Karena itu, dia pun sangat mengapresiasi program CSR BRI ini untuk membantu peserta didik yang membutuhkan kacamata untuk meningkatkan kualitas belajar.
“Para orang tua sangat berterimakasih, lantaran kemampuan mereka membeli kacamata tidak mampu, bahkan untuk makan pun masih mikir. Namun adanya bantuan kacamata, buat mereka bantuan itu hal luar biasa,” kata Deden menambahkan.
Dengan CSR BRI ini, Deden pun yakin semakin banyak lagi peserta didik termotivasi untuk belajar karena kacamata yang sangat nyaman. Dia pun berharapan bantuan yang diterima Yayasan Nurul Iman Al-Musthofa dari BRI dapat dilanjutkan lagi. Terlebih kebutuhan peserta didik sangat banyak, tetapi keterbatasan ekonomi masih menjadi kendala utama untuk meningkatkan kualitas belajar.
Adapun, demi menumbuhkan budaya gemar membaca kepada pelajar, BRI melaksanakan program Corporate Social Responsibility (CSR) bertajuk “BRI Melihat Dunia”. Perseroan membagikan 5.000 kacamata secara gratis kepada pelajar yang memiliki masalah pada penglihatan. Salah satu penerima bantuan BRI adalah Yayasan Nurul Iman Al-Musthofa, yang berlokasi di Kecamatan Cipondoh Kota Tangerang.
Corporate Secretary BRI Aestika Oryza Gunarto menyampaikan sasaran utama dari pemberian kacamata gratis ini adalah pelajar SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA sederajat yang tidak mampu dan/atau berprestasi.
Dalam pelaksanaannya, penyaluran bantuan kacamata gratis dilakukan melalui 19 Kantor Wilayah BRI di seluruh Indonesia. Sebelum mendapatkan kacamata, para pelajar terlebih dahulu melakukan pemeriksaan mata secara gratis.
“BRI hadir dan peduli terhadap kesulitan para generasi penerus bangsa, dalam hal ini pelajar yang memiliki gangguan penglihatan (minus, plus, silindris dan lain sebagainya). Kami berharap para pelajar tetap semangat untuk belajar dan sekolah,” kata Aestika.
BRI juga memberikan ketentuan di mana pelajar yang menerima bantuan harus mendapatkan rekomendasi sekolah dan dinyatakan bahwa pelajar tersebut tidak sedang menerima bantuan sejenis dari pihak manapun.
Tidak hanya di dunia pendidikan, selama ini, program Corporate Social Responsibility (CSR) BRI juga aktif memberikan bantuan untuk warga yang terkena bencana alam dan non-alam termasuk yang disebabkan wabah.
Bantuan pendidikan ini berupa pelatihan, prasarana dan sarana pendidikan, bantuan peningkatan kesehatan, bantuan pengembangan prasarana dan/atau sarana umum, bantuan sarana ibadah, bantuan pelestarian alam, serta bantuan sosial kemasyarakatan untuk pengentasan kemiskinan. (ttr/rls/adv)