Andi Arief Sindir Luhut dan Ade Armando: Jangan Main-main dengan Nyawa!

Senin 19-07-2021,11:30 WIB
Reporter : Tatang
Editor : Tatang

JAKARTA - Kepala Badan Pemenangan Pemilu DPP Partai Demokrat Andi Arief menyebut akan ada deklarasi persatuan keluarga korban Covid 19 (PKK Covid 19).

Menurutnya, keluarga korban Covid-19 akan menyatukan diri dalam sebuah wadah. Kepada mereka Andi Arief menyarankan agar menunda rencana tersebut.

“Saya sudah menyarankan via zoom agar deklarasi persatuan keluarga korban Covid 19 (PKK Covid 19) ditunda sampai keadaan reda,” ujarnya kepada wartawan, Senin (19/7) seperti dilansir dari Kantor Berita RMOL.

Andi Arief mengatakan, kenginan membuat wadah itu datang dari keluarga korban Covid-19 yang terpancing kemarahan akibat kinerja pemerintah yang buruk dan penanganan Covid-19 serta ulah buzzer dan pendukung pemerintah yang menganggap korban hanya statistik.

“Jangan menyakiti hati rakyat, apalagi bermain-main dengan nyawa,” tekannya,

Dia mengingatkan bahwa setiap kematian pasti meninggalkan duka keluarga tercintanya. Jika tidak bisa membantu kedukaan, maka jangan mengolok-olok dan mempermainkan arti sebuah nyawa.

Andi Arief kemudian mengungkit pernyataan Menko Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan yang di awal Covid-19 terkesan menyepelekan jumlah korban meninggal.

2

Hal serupa, kata Andi Arief, juga dilakukan pegiat media sosial pendukung Presiden Joko Widodo, Ade Armando.

“Saat awal covid, Pak Luhut sesumbar bahwa korban kematian hanya 700-an. Saat ini ada sesumbar baru dari Dosen UI Ade Armando buzzer Pak jokowi bahwa kematian tercatat hanya 70-ribuan. Ini negara dengan populasi besar, potensi kematian akan terus membesar jika salah urus,” tekannya. (*/RMOL)

Baca juga:

Butuh Satgas Tingkat RW, 24 Jam Nonstop

Siapa Tahu Dapat! Pemerintah Siapkan Kucuran Bansos, Ini Rinciannya

Pagi Ini, Kabupaten Bandung Diguncang Gempa Bumi Tektonik Dangkal

Tags :
Kategori :

Terkait