Menkes Singapura Ungkap Alasan Pembatasan Ketat, di Tengah Rencana “Hidup Normal” dengan Covid-19

Jumat 23-07-2021,04:50 WIB
Reporter : Yuda Sanjaya
Editor : Yuda Sanjaya

JURONG - Singapura melaporkan 162 infeksi Covid 19 yang ditransmisikan secara lokal pada siang hari Kamis (22 Juli), termasuk 87 kasus yang terkait dengan klaster Pelabuhan Perikanan Jurong dan lima ke klaster di ruang tunggu KTV.

Dilansir dari Channel News Asia, hingga Kamis malam, ada total 560 kasus yang terkait dengan klaster Pelabuhan Perikanan Jurong/Pasar & Pusat Makanan Hong Lim, sementara 221 dikaitkan dengan klaster lounge karaoke.

Sebanyak 110 infeksi terkait dengan kasus sebelumnya, dengan 59 sudah ditempatkan di karantina dan 51 terdeteksi melalui pengujian pengawasan.

Sisanya 52 infeksi tidak terkait dengan kasus sebelumnya, kata Kementerian Kesehatan (MOH) dalam pembaruan harian pendahuluannya.

Enam kasus adalah orang di atas usia 70 yang tidak divaksinasi dan berisiko sakit parah, kata Depkes. Secara total, Singapura melaporkan 170 kasus COVID-19 baru pada hari Kamis.

Boon Lay Place Food Village di 221B Boon Lay Place akan ditutup dari 23 Juli hingga 6 Agustus untuk pembersihan dan disinfekai, setelah tujuh kasus Covid-19 terdeteksi di antara individu yang bekerja di atau mengunjungi lokasi tersebut.

Kasus-kasus itu terungkap sebagai bagian dari penyelidikan Kemenkes Singapura terhadap kasus infeksi covid-19 yang melibatkan pasar dan pusat makanan yang kemungkinan disebabkan oleh pedagang ikan yang mengunjungi Pelabuhan Perikanan Jurong.

2

Kemenkes Singapura menambahkan bahwa tes covid-19 gratis akan diperluas ke semua anggota masyarakat yang mengunjungi Boon Lay Place Food Village dan Chong Pang Market & Food Center antara 8 Juli hingga 22 Juli.

Menteri Kesehatan Ong Ye Kung pada hari Rabu mengatakan kembalinya Singapura ke langkah-langkah Fase 2 (Peringatan Tinggi) disebabkan oleh pertumbuhan klaster di Pelabuhan Perikanan Jurong, dan bukan klaster KTV.

Dalam sebuah posting Facebook, dia mengatakan telah menerima pertanyaan tentang mengapa ada pembatasan \"ketika kita berencana untuk hidup dengan covid-19\".

\"Karena pedagang ikan dan penjaga warung yang terinfeksi di pelabuhan pergi bekerja di berbagai pasar di sekitar pulau, hal ini menimbulkan lebih banyak kasus di masyarakat,\" katanya. (yud)

Baca juga:

Tags :
Kategori :

Terkait