KEMENTERIAN Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mencatat, cadangan batu bara Indonesia saat ini mencapai 38,84 miliar ton, dengan rata-rata produksi batu bara sebesar 600 juta ton per tahun. Dengan demikian, cadangan batu bara masih tersedia 65 tahun apabila diasumsikan tidak ada temuan cadangan baru.
“Umur cadangan batu bara kita masih 65 tahun lagi. Sebagian besar ada di Kalimantan dan Sumatera,” kata Direktur Jenderal Mineral dan Batubara Kementerian ESDM Ridwan Djamaluddin, Selasa (27/7).
“Selain cadangan batu bara, masih ada juga sumber daya batu bara yang tercatat sebesar 143,7 miliar ton,” sambungnya.
Ridwan menyebutkan, Kalimantan menyimpan 62,1% dari total potensi cadangan dan sumber daya batu bara terbesar di Indonesia, yaitu 88,31 miliar ton sumber daya dan cadangan 25,84 miliar ton.
Selanjutnya, wilayah punya potensi tinggi adalah Sumatera dengan 55,08 miliar ton (sumber daya) dan 12,96 miliar ton (cadangan).
“Mau tidak mau masih menjadi andalan Indonesia dalam penyediaan energi dengan harga terjangkau,” ujarnya
Ridwan menuturkan, pada 2021 ini, batubara ditargetkan mencapai produksi sebesar 625 juta ton. Dari jumlah tersebut, kebutuhan batu bara dalam negeri atau domestic market obligation (DMO) ditargetkan dapat mencapai 137,5 juta ton.
“Adapun pada tahun 2020 sendiri, realisasi produksi batubara Indonesia berada di angka 558 juta ton. Sekitar 134 juta ton dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri,” pungkasnya. (fin)