JAKARTA - Kementerian Agama (Kemenag) mengirim utusan untuk menemui Duta Besar Arab Saudi, untuk meminta penjelasan terkait rencana umroh dibuka pada 10 Agustus 2021.
Salah satu yang dibahas adalah mengenai vaksin covid-19. Sebelumnya, Pemerintah Arab Saudi tidak mengakui vaksin buatan Tiongkok tersebut.
Namun seiring dengan keluarnya izin dari WHO, Pemerintah Arab Saudi menerima jamaah yang telah divaksin menggunakan Sinovac.
Dalam pertemuan itu, Plt Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kemenag Khoirizi diterima Dubes Saudi Esham Altsaqafi di kantor Kedubes Arab Saudi di Jakarta.
\"Tadi Dubes juga menjelaskan bahwa ketentuan kunjungan ke Arab Saudi yang berlaku saat pandemi ini bersifat umum, untuk penyelenggaraan umrah akan diatur tersendiri,\" sambung Khoirizi.
Khoirizi menambahkan Saudi tidak mempermasalahkan jenis vaksin jemaah umrah Indonesia. Selama telah diizinkan penggunaannya oleh WHO.
\"Oleh karena itu, kita semua berharap pandemi ini segera dapat diatasi dengan baik, sehingga bisa kembali seperti sediakala,\" kata Khoirizi.
Diketahui, pembahasan ini terjadi seiring dengan keberhasilan pelaksanaan haji di masa pandemi. Dari 60 ribu jemaah, ada sekitar 327 warga negara Indonesia di Saudi yang ikut berhaji. (yud)
Baca juga:
- Megawati: Saya yang Membuat BMKG, BNPB, KPK, Bukan Menyombongkan Diri
- Cerita Lukman Sardi, Pulang Umrah Mantap Pindah ke Agama Kristen