Krangkeng Terancam Gagal Panen

Senin 09-09-2013,11:46 WIB
Reporter : Dian Arief Setiawan
Editor : Dian Arief Setiawan

*** 1.400 Hektare Sawah Dilanda Kekeringan INDRAMAYU – Sebanyak 1.400 hektare lahan pertanian di Kecamatan Krangkeng Kabupaten Indramayu terancam kekeringan. Areal pertanian di Kecamatan Krangkeng saat ini mengalami kekurangan pasokan air, menyusul musim kemarau yang mulai dirasakan masyarakat. Informasi yang diperoleh Radar, di kecamatan Krangkeng luas tanam pada musim tanam gadu tahun ini seluas 4.671 hektare. Menurut Wakil Ketua Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) Kabupaten Indramayu, Sutatang, petani di wilayah Kecamatan Krangkeng saat ini harus menyiapkan kemungkinan terburuk yakni gagal panen. Apalagi, tanaman padi saat musim gadu telah mencapai umur antara 2-3 minggu. “Pasokan air  diprediksi semakin sulit pada beberapa minggu kedepan, ancaman gagal panen juga semakin besar,” ungkapnya. Ancaman kekeringan ini semakin besar, apalagi bendung rentang Majalengka akan dilakukan pengeringan pada pertengahan September mendatang. Alhasil, pasokan air dari bendung rentang Majalengka juga akan terhenti pada pertengahan bulan ini. Selain kecamatan Krangkeng, sejumlah kecamatan lain yang mengandalkan tadah hujan seperti kecamatan Cantigi, Arahan, Balongan juga diprediksi akan mengalami kekeringan. Apalagi musim kemarau diprediksi akan terus berlangsung hingga bulan Desember mendatang. “Kemarau diprediksi akan terus terjadi hingga akhir tahun nanti. Hujan juga akan sangat langka dalam tiga bulan mendatang,” katanya. Sementara itu Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Indramayu, Firman Muntako mengatakan, petani lebih baik melakukan penanaman jenis palawija dibandingkan dengan padi. Pasalnya, jika memaksakan menanam padi, risiko kerugian akan lebih besar. “Menanam palawija relatif lebih rendah risiko kerugiannya dibandingkan menanam padi saat musim kemarau saat ini,” katanya. Meski di sejumlah kecamatan terdapat ancaman kekeringan yang berpotensi mengalami gagal panen atau puso, namun Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Indramayu tetap meyakini hal itu tidak akan berpengaruh terhadap hasil produksi secara keseluruhan. Produksi padi pada tahun 2012 menembus angka 1.581.000 ton. Jumlah ini mencapai 105 persen dari target produksi pada awal tahun 2012. Dari target produksi sebesar 1.448.937 ton, namun hasilnya mencapai 1.581.000 ton. Tingginya produksi padi di Kabupaten Indramayu tidak terlepas dari pola tanam dan pemupukan yang baik oleh petani. Pada musim tanam rendeng tahun 2012, produksi mencapai 946.326 ribu ton sedangkan pada musim tanam gadu sebesar 635.414 ribu ton. (oet)

Tags :
Kategori :

Terkait