Maidina Rahmawati, peneliti di Institute for Criminal Justice Reform (ICJR), sebuah kelompok aktivis hukum yang berbasis di Jakarta, mengatakan aksi Dinar Candy seharusnya diartikan sebagai protes bukan pornografi.
\"Ini sangat berbahaya dan bisa mengarah pada penegakan yang sewenang-wenang dan berlebihan, atau kriminalisasi yang berlebihan,\" katanya. (yud/feb-mg/reuters)
Baca juga:
- Kapolda Sumsel Ziarah ke Makam Akidi Tio, Menghadap ke Arah Matahari Terbit
- Ingat, Libur Tahun Baru Islam Digeser, Bukan Besok tapi Rabu