Krisis Politik dan Covid-19, Perdana Menteri Malaysia Mundur

Senin 16-08-2021,16:17 WIB
Reporter : Yuda Sanjaya
Editor : Yuda Sanjaya

KUALA LUMPUR - Perdana Menteri Malaysia, Muhyiddin Yasin resmi mundur dari jabatan. Keputusan itu, disampaikan dalam konferensi pers siang ini pukul 15.00 WIB, Senin (16/8/2021).

Muhyiddin akan tetap menjadi PM \'caretaker\' sementara ini sampai pemimpin baru ditunjuk. Hal ini diutarakan Istana dalam Facebook resmi.

\"Susulan daripada peletakan jabatan ini, Seri Paduka Baginda telah berkenan supaya yang terhormat Tan Sri Mahiaddin bin Md Yassin menjalankan tugas sebagai caretaker Perdana Menteri sehingga Perdana Menteri (baru) dilantik,\" tulis pernyataan itu.

Istana menyebut, ini sesuai dengan aturan negara tersebut. Sebelumnya sejumlah nama muncul di antaranya politisi Malaysia, Anwar Ibrahim.

Sebelumnya, Muhyiddin mengatakan pengunduran dirinya sebagai perdana menteri karena minimnya suara di parlemen. Ia mengatakan warga masih menginginkannya memerintah namun aturan itu membuatnya tak bisa melanjutkan kekuasaan.

\"Ini kehendak kelembagaan dan saya patuh,\" katanya sebagaimana siaran langsung media setempat Astro Awani.

\"Rayuan masyarakat Malaysia … jangan meletakkan jabatan saya dengar. Tapi ini tidak bisa saya sambut karena kehilangan suara mayoritas dewan.\"

2

Ia mengatakan sudah melakukan sejumlah ikhtiar. Terutama untuk menangani Covid-19.

Namun katanya, ia tidak berhasil karena ada sejumlah pihak yang \'rakus\'. Tak diketahui kemana tudingan ini diarahkan.

\"Hari ini hari terakhir saya sebagai perdana menteri dan saya ridho,\" katanya lagi.

Hal ini membuat ringgit Malaysia berada di posisi terlemah dalam setahun terhadap dolar AS. Muhyiddin berkuasa sejak Maret 2020, dengan suara mayoritas tipis di parlemen 222 kursi. (yud/reuters)

Baca juga:

Tags :
Kategori :

Terkait