BADAN Pusat Statistik (BPS) mencatat, impor Indonesia nilainya turun 12,22 persen secara bulanan dari USD17,22 miliar pada Juni menjadi USD15,11 miliar pada Juli. Namun secara tahunan, angkanya masih bertambah 44,44 persen dibandingkan USD10,46 miliar pada Juli 2020.
“Secara total, impor Januari-Juli 2021 mencapai USD106,15 miliar atau naik 30,46 persen dibandingkan USD81,37 miliar pada Januari-Juli 2020,” kata Margo, Rabu (18/8/2021).
Margo menuturkan, impor migas sebesar USD1,78 miliar atau turun 22,28 persen dari USD2,30 miliar pada bulan sebelumnya. Sementara impor nonmigas senilai USD13,33 miliar atau berkurang 10,67 persen dari sebelumnya USD14,92 miliar.
“Menurut penggunaan barang, semua impor berkurang pada Juli 2021. Tercatat, impor bahan baku/penolong turun 12,37 persen secara bulanan menjadi USD11,42 miliar,” ujarnya
Selain itu, lanjut Margo, barang modal turun 18,58 persen secara bulanan menjadi USD2,07 miliar. Impor barang konsumsi juga turun sebesar 1,22 persen secara bulanan menjadi USD1,62 miliar.
“Impor bahan baku penolong menandakan masih ada impor bahan baku yang menandakan masih ada aktivitas ekonomi domestik karena sektor industri masih membutuhkan bahan baku,” pungkasnya. (fin)