CIREBON - Penobatan Sultan Sepuh Aloeda II, Rahardjo Djali mendapat dukungan keluarga. Itu diungkapkan Raden Udin Khaenudin selaku Dewan Kalungguh.
\"Iya Alhamdulillah pada hari Rabu tanggal 18 Agustus 2002, sudah melaksanakan Jumenengan. Dan Jumenengan ini merupakan suatu kesepakatan dari keluarga besar. Kita ingin ke depannya Raden Haji Rahardjo Djali sebagai Sultan Sepuh Aloeda II bisa membawa Keraton Kasepuhan lebih maju lagi dan lebih baik,\" ungkapnya.
Raden Udin menuturkan, keluarga Keraton kesepuhan Cirebon berharap agar Keraton Kasepuhan peninggalan leluhur tidak menjadi milik pribadi.
\"Jangan menganggap bahwa keraton itu milik pribadi, tapi Keraton ini milik leluhur. Mari kita bersatu dan bersama menata kembali Keraton Kasepuhan Cirebon. Raden Haji Rahardjo Djali atau Sultan Sepuh Aloeda II ini dapat membawa marwah leluhur Keraton Kasepuhan Cirebon,\" tuturnya.
Terkait masih adanya pro dan kontra Jumenengan tersebut, Raden Udin mengatakan, hal tersebut dianggap sudah biasa.
\"Ya adanya pro kontra itu merupakan hal yang biasa dan wajar, tapi kita lihat mana yang lebih berhak. Penobatan Rahardjo Djali sebagai Sultan Sepuh Aloeda II ini sudah mendapat dukungan dari keluarga besar secara tertulis hitam di atas putih ada materainya, baik dari keluarga Mertasinga dan Mandalangan, para ulama-ulama Cirebon. Ini baru terjadi bahwa penobatan seorang sultan itu dilakukan oleh keluarga besar dan dewan Kalungguhan,\" katanya. (rdh)