Baznas Audiensi dengan Dirut RSD Gunung Jati

Jumat 20-08-2021,16:00 WIB
Reporter : Leni Indarti Hasyim
Editor : Leni Indarti Hasyim

CIREBON- Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kota Cirebon melakukan audiensi dengan Direktur Rumah Sakit Daerah (RSD) Gunung Jati dr Katibi. Hadir langsung dalam kegiatan itu Ketua Baznas M Taufik didampingi dua komisioner Fatihul Muhadi dan Nasuha. Dari Direksi RSD Gunung Jati tampak Direktur RSD Gunung Jati dr Katibi, serta Wadir Pelayanan Medis dan Keperawatan dr Yuni Dati SpGK.

Ketua Baznas Kota Cirebon M Taufik Sag mengatakan  kehadiaran mereka ke RSD Gunung Jati untuk silaturahmi dengan jajaran direksi rumah sakit yang baru. Selain itu, kata Taufik, Baznas melihat potensi besar zakat di rumah sakit. Di sana ada 1.300 pegawai, sehingga potensi bisa membuat kenaikan penghimpunan zakat secara signifikan dan lebih optimal. “Dan ini sekaligus sosialisasi Perwali tentang Zakat Profesi,” ujarnya.

Taufik juga mengapresiasi  direktur rumah sakit yang menerima langsung silaturahmi Baznas Kota Cirebon.  “Mudah-mudahan silaturahmi ini membawa keberkahan dan zakat dari Rumah Sakit Gunung Jati bisa terus meningkat,” ujarnya.

Sementara Direktur RSD Gunung Jati dr Katibi mengapresiasi kujungan Baznas. Katibi menjelaskan, pendapatan pegawai di RSD Gunung Jati bersifat fluktuatif. Ada yang sebulan pendapatannya Rp100 juta, tapi  ada juga pendapatannya yang hanya Rp2 juta. Kadi kalaupun membayar zakat. tidak bisa disamaratakan.  “Memang ada potensi pendampingan dan penggalian zakat, termasuk melakukan sosialisasi. Dan kita bisa fasilitasi,” terangnya.

Dalam jangka waktu pendek, masih kata Katibi, pihaknya akan bantu Baznas melakukan sosialisasi penghimpunan zakat profesi, karena potensi pendapatan mencapai Rp150 miliar di RSD Gunung Jati per tahun untuk pembayaran gaji dan tunjangan lainnya.

Dari potensi pendapatan itu, setidaknya potensi untuk penghimpunan zakat bisa meningkat 99 kali lipat, yakni di angka Rp600 juta per bulan melalui zakat profesi dari RSD Gunung Jati. “Memang belum maksimal padahal potensinya 50 kali lipat. Karena pendapatan di rumah sakit ada gaji bulanan dan jasa pelayanan,” pungkas Katibi. (abd/adv)

Tags :
Kategori :

Terkait