Pamer Kekuatan TNI di Sail Komodo

Minggu 15-09-2013,07:46 WIB
Reporter : Dian Arief Setiawan
Editor : Dian Arief Setiawan

LABUAN BAJO – Presiden Susilo Bambang Yudhoyono meresmikan puncak Sail Komodo 2013 di Pantai Pede Labuan Bajo Provinsi Nusa Tenggara Timur, Sabtu (14/9). Peresmian yang ditandai dengan penekanan tombol oleh SBY itu, berlangsung semarak. Salah satu acara puncak Sail Komodo 2013 adalah Sailing Pass yakni parade kapal TNI-AL, kapal milik pemerintah, kapal peserta sail dan pesawat serta helikopter milik TNI-AL dan TNI-AU. Acara ini ternyata mendapat sambutan luar biasa lebih dari seribu undangan yang memadatai Pantai Pede. Bahkan Presiden SBY juga tampak sangat menikmati parade peralatan tempur dan kepiawaian prajurit TNI itu. Sesekali SBY melambaikan tangan kepada kapal dan prajurit yang melintas. Sailing pass ini diawali dengan parade kapal-kapal perang TNI-AL sekira 20 kapal. Hanya kapal ukuran sedang yang melintas di perairan tepat di depan acara puncak komodo itu dilaksanakan. Sementara kapal perang besar hanya berlabuh di perairan yang juga tidak jauh dari tempat acara. Setelah itu dilanjutkan dengan aksi terjun dari helikopter yang terbang rendah oleh Pasukan Khas TNI-AL yakni pasukan Kodok. Aksi ini cukup mendebarkan karena helikopter itu terbang sangat rendah yakni hanya berjarak tidak sampai satu meter dari permukaan laut. Pasukan katak lalu melompat dari atas helikopter tanpa parasut. Aksi ini dilakukan sebanyak dua kali dan mendapat aplaus panjang. Aksi lainnya yang juga menunjukkan kepiawaian TNI-AL adalah terjun payung oleh pasukan khas TNI-AL lainnya yakni Marinir. Sebanyak 14 marinir yang terjun payung itu mendarat dengan sempurna di atas laut tepat di depan Presiden SBY dan tamu lainnya. Bahkan dua penerjun terakhir sukses membawa bendera Merah-Putih dan bendera Sail Komodo dalam ukuran besar yakni 10 kali 13 meter dan 10 kali 12 meter. \"Sail Komodo ini harus menjadi model percepatan pembangunan daerah kepulauan dan terpencil. Karena akan mendorong percepatan pembangunan daerah,\" kata SBY. Dirinya juga meminta keterlibatan pemerintah daerah dan masyarakat untuk mendukung pembangunan di bidang pariwisata. Presiden SBY juga meminta untuk menyukseskan MP3I yang menempatkan NTT dalam satu koridor dengan Bali dan NTB. Berbagai aspek menjadi fokus dalam pembangunan MP3I untuk menjadikan NTT sebagai pintu gerbang selatan pembangunan Indonesia. Karena itu dirinya sangat mendukung pelaksanaan sail yang sudah dilaksanakan selama lima tahun terakhir ini. Pertama di Bunaken Manado tahun 2009 selanjutnya Sail Banda di Ambon, Wakatobi Belitong di Wakatobi Belitong, Sail Morotai di Morotai dan Sail Komodo di Labuan Bajo. \"Melalui kegiatan seperti ini kita tunjukan kepada dunia bahwa negeri kita tidak hanya kaya sumber daya kelautan tetapi juga kaya akan destinasi pariwisata yang sangat mempesona,\" kata SBY. Sail Komodo juga, kata SBY, menjadi momentum yang tepat untuk mempromosikan kekayaan dan keragaman bahari kepulauan nusantara kepada masyarakat dunia. \"Secara khusus Sail Komodo juga merupakan sarana untuk lebih peduli dalam melestarikan komodo, fauna tertua yang masih hidup lestari hingga saat ini,\" ujarnya. Dirinya mengharapkan kawasan Pulau Komodo serta pulau-pulau lain akan menjadi ikon baru pariwisaata dunia di kawasan tengah Indonesia. SBY juga memuji kemajuan di Provinsi NTT dengan mengatakan, setiap saat dirinya berkunjung ke NTT selalu mencatat berbagai kemajuan pembangunan. Secara khusus dirinya memberi apresiasi kepada pemerintah dan seluruh masyarakat NTT atas semua capaian yang telah diraih selama ini. “Pulau komodo menjadi satu-satunya habitat utama komodo di dunia yang telah ditetapkan Unesco sebagai warisan alam dunia pada 19 Desember 1991. Pulau Komodo juga menjadi salah satu The New7Wonders yang ditetapkan oleh New Seven Wonders Foundations pada Desember 2012. Kita wajib berbangga,” tegasnya. (ito/boy)

Tags :
Kategori :

Terkait