JAKARTA - Pemerintah meminta masyarakat turut waspada dengan gelombang ketiga covid 19 di Indonesia. Meski saat ini sedang dalam tren pelandaian jumlah kasus.
Perkembangan pandemi COVID-19 di tingkat global sedang menghadapi gelombang ke-3 atau puncak ketiga pada September 2021.
Puncak ketiga ini terjadi setelah dua puncak sebelumnya di tahun 2021 pada bulan Januari dan April. Saat ini puncak ketiga dunia perlahan kurva kasusnya mulai melambat.
Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19 Prof Wiku Adisasmito memaparkan perkembangan di beberapa negara dibandingkan Indonesia.
Jika melihat pola Indonesia, puncak pertama sejajar dengan negara-negara lain pada Januari 2021. Namun, ketika dunia dan negara-negara lain mengalami puncak kedua pada April 2021, Indonesia masih mengalami penurunan kasus.
Jika melihat perkembangan di Indonesia, puncak kedua pada Juli 2021. Negara lain dan dunia tidak mengalami hal yang sama.
Apalagi pada September ini, saat kasus di Indonesia terus menurun, kasus dunia masih mengalami gelombang ke-3 atau puncak ketiga.
\"Kita bisa belajar dari India karena kasus-kasus di negara ini telah mendatar selama 2,5 bulan terakhir meskipun sebelumnya mengalami peningkatan yang signifikan,\" kata Wiku, dalam konferensi pers di Jakarta.
Lalu, kapan prediksi gelombang ketiga COVID-19 di Indonesia?
Pakar epidemiologi Universitas Griffith Australia Dicky Budiman mengungkapkan, sebelumnya sempat mengestimasi gelombang ketiga COVID-19 Indonesia bisa terjadi di bulan Oktober.
Namun, karena pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) dinilai efektif dan terus dilanjutkan, potensi gelombang ketiga disebutnya semakin bisa ditekan.
Diperkirakan, gelombang ketiga ini akan terjadi pada Desember mendatang. Karenanya, dia meminta agar cakupan vaksinasi terus diperluas. (yud)