JAKARTA - Sejumlah selebritis tanah air pernah mengalami pendarahan otak. Yang terkini komedian Tukul Arwana yang kini dirawat di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional (PON), Cawang, Jakarta Timur.
Meski demikian kondisi Tukul saat ini dikabarkan terus membaik setelah sempat menjalani operasi pada 22 September 2021.
Komedian berusia 57 tahun itu dilarikan ke rumah sakit pada Rabu (22/9), dia lantas menjalani operasi di bagian kepala pada hari yang sama.
Spesialis bedah saraf dr. Subrady Leo Soetjipto Soepodo menjelaskan beberapa gejala yang patut diwaspadai karena bisa menjadi indikasi terjadinya pendarahan otak.
Anggota Perhimpunan Dokter Spesialis Bedah Saraf Indonesia itu menuturkan pendarahan pada otak pada dasarnya tidak terjadi secara tiba-tiba, kecuali pada seseorang yang mengalami kecelakaan.
Baca juga:
- Pemakaman Belanda di Cigugur, Ada Makam Noni Magdalena hingga Van Beck, Siapa Mereka?
- Geger Video Harimau Jawa Cakar-cakar Pohon, Pembuat Konten Klarifikasi, Begini Katanya
“Sakit kepala atau kebas di beberapa bagian tubuh seperti kebas pada kaki, tangan, atau wajah merupakan gejala dasar yang bisa terjadi dan sering diabaikan oleh banyak orang,” kata dokter lulusan Spesialis Bedah Saraf dari Universitas Padjadjaran, dalam keterangannya, Ahad (26/9/2021) dilansir Antara.
Sakit kepala berulang menjadi salah satu indikasi terjadinya penyumbatan pembuluh darah atau sebagian pembuluh darah pecah. Baik penyumbatan pembuluh darah maupun pecahnya pembuluh darah dapat berakibat pada pendarahan pada otak.
Dokter Spesialis Bedah Saraf Primaya Hospital Pasar Kemis itu menuturkan, gejala yang paling mudah dideteksi dari orang yang pembuluh darahnya pecah atau tersumbat adalah fungsi bagian muka, bicara, gerak dan menelan yang sudah tidak normal.
Faktor lain yang patut diwaspadai adalah merasa sering pusing dan butuh waktu atau tidak bisa langsung bangun dari posisi berbaring.
“Hal tersebut terjadi karena adanya perubahan tekanan dari posisi datar, duduk, atau tegak,” katanya.
Menurut Subrady, mengejan ketika buang air besar, batuk berulang, atau batuk dengan menahan napas dapat menyebabkan seseorang tidak sadarkan diri secara tiba-tiba.
Baca juga:
- Kisah Mistis Pendaki Hilang di Gunung Guntur, Wanita Berpakaian Putih, dan Tidak Ada Malam
- Tantangan Terberat Prabowo adalah Kaum Milenial