JAKARTA - Masuknya PAN ke barisa partai pendukung pemerintah bisa jadi pertanda akan adanya perombakan Kabinet Indonesia Maju pemerintahan Presiden Joko Widodo alias Jokowi.
Hal ini diungkapkan peneliti senior Institut Riset Indonesia (INSIS) Dian Permata. Menurut dia, hadirnya PAN di koalisi mengingatkan publik dengan cerita cinta lama bersemi kembali alias CLBK.
Dalam catatan, PAN memang pernah masuk dalam pemerintahan Jokowi di periode pertama pada 2015.
Padahal, di Pilpres 2014, PAN mendukung koalisi Prabowo-Hatta Rajasa. Begitu pula di Pilpres 2019, PAN berada dalam koalisi Prabowo-Sandiaga Uno.
Baca juga:
- Anggota DPRD Jabar Dukung Provinsi Cirebon Raya, Tapi Syaratnya Penuhi Dulu
- Murni Urusan “Lendir”, Korban Penembakan di Tangerang Bukan Ustaz, Polisi Beberkan Buktinya
\"Ini CLBK, putus nyambung. Putus dan nyambung lagi. Ini tidak salah dalam siklus politik,\" ujar Dian dilansir dari Kantor Berita Politik RMOL, Rabu (29/9).
Menurut Dian, kembalinya PAN dengan Jokowi dilatarbelakangi beragam motif.
Menurut dugaannya, PAN tidak terlalu mendapat banyak manfaat sosial politik sebagai oposisi di periode satu dan dua.
Baca juga:
- Bertabur Bintang, Ada Jendral sampai 7 Profesor, Ini Susunan Pengurus Pembentukan Provinsi Cirebon
- Ada Cirebon-Indramayu-Majalengka, Polri Ungkap Pabrik Obat Ilegal Rp2 Miliar Per Hari Jaringan DKI, Jabar-Jatim, Yogyakarta, dan Kalsel